Samarinda (ANTARA News) - Puluhan personel Brimob Polda Kaltim bersenjata laras panjang masih bersiaga di lokasi bentrokan di areal tambang PT Bukit Baeduri Energi di Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.

Wartawan ANTARA yang berada di lokasi melaporkan, setelah dilakukan negosisasi, salah satu kelompok massa yang sempat bertahan sambil membawa berbagai senjata tajam dan menggunakan atribut tertentu, akhirnya meninggalkan lokasi bentrokan pada Selasa sore sekitar pukul 17. 00 WITA.

Dibawah pengawalan ketat ratusan personel Satuan Samapta Polresta Samarinda, sekelompok massa itu meninggalkan lokasi tambang batu bara PT BBE.

"Dari hasil kesepakatan, mereka menuntut agar pelaku pembacokan itu segera ditangkap. Mereka menuju rumah jabatan Wali Kota Samarinda, Sjaharie Jaang untuk berdialog," ungkap seorang perwira Polresta Samarinda yang tidak ingin disebutkan namanya.

Namun, hingga Selasa petang, puluhan personil Brimob Polda Kaltim terlihat masih disiagakan di lokasi bentrokan untuk mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam dari salah satu kelompok yang terluka.

"Personil Brimob masih disiagakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan. Jika situasi sudah dianggap kondusif, maka personil Brimob akan segera ditarik," kata perwira Polresta Samarinda itu.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, bentrokan dua kelompok massa yang berlangsung sejak Selasa pagi hingga siang itu dipicu pemblokiran jalan holing di areal tambang batu bara PT BBE terkait tuntutan ganti rugi lahan warga.

"Sengketa lahan itu sudah berlangsung sejak lama, namun pihak perusahaan tidak punya inisiatif membayar ganti rugi sehingga warga terpaksa memblokir jalan holing batu bara yang merupakan milik salah seorang warga," ungkap seorang tokoh pemuda Loa Buah, Ramdan.

Bentrokan terjadi lanjut dia, akibat pihak PT BBE menyewa kelompok massa tertentu yang menyebabkan satu orang dari kelompok massa tersebut menderita luka bacok.

"Kami sangat menyayangkan sebab pihak perusahaan ternyata menyewa orang untuk mengawal holing batu bara itu sehingga menyebabkan bentrokan fisik," kata Ramdan.

Akibat bentrokan yang melukai salah seorang tokoh pemuda di Kaltim, Fendi Meru itu, puluhan orang kemudan mengamuk dan merusak rumah milik tokoh pemuda Loa Buah, Arbain dan membakar 17 unit motor yang diparkir di areal perusahan PT. BBE.

Bahkan, polisi sempat mengevakuasi keluarga Arbain untuk menghindari amuk massa tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun hingga Selasa petang, tiga orang yang diduga sebagai pelaku pembacokan itu telah diamankan di Polresta Samarinda.

Wakapolres Samarinda, Ajun Komisaris Besar, Faizal, ditemui di lokasi bentrokan tidak bersedia memberikan keterangan terkait bentrok dua kelompok massa tersebut.

(A053/M027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011