Jakarta (ANTARA News)- Pengamat pasar, Edwin Sinaga, mengatakan bahwa saham industri otomotif dan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, sempat dilanda aksi lepas saham yang cukup besar.

Hal ini disebabkan muncul isu bahwa stunami di Jepang mengakibatkan produksi suku cadang (spare part) mobil di Jepang turun tajam sehingga berpengaruh terhadap produksi mobil perseroan, kata Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, Selasa.

Edwin Sinaga mengatakan, produksi mobil Astra Internasional diperkirakan akan mengalami penurunan cukup tajam, karena kebutuhan onderdil yang diproduksi dari Jepang mengalami penurunan yang sangat tajam.

Saham industri otomotif yang paling banyak mengalami koreksi harga adalah Astra Internasional dan United Tractor yang menekan indeks merosot tajam.

Saham Astra International merosot tajam sebesar Rp1.050 per saham menjadi Rp53.050 dan saham United Tractor melemah Rp250 menjadi Rp22.900 per saham.

Selain itu, lanjut dia, juga saham industri perbankan mengalami koreksi harga setelah adanya kasus pembobolan dana di Bank Mega dan City Bank.

Saham Bank BRI paling banyak dijual dengan harga melemah Rp150 menjadi Rp3.700 per saham dan terjual sebanyak 11,52 juta dengan nilai Rp73,65 miliar.

Kemudian saham Bank Mandiri merosot Rp150 menjadi Rp6.350 per saham dengan nilai transaksi Rp42,53 miliar dari 6,090 juta saham yang dilepas.

Edwin mengatakan, pasar masih akan terkoreksi hingga Selasa sore , karena pelaku cenderung melepas sahamnya ketimbang membeli.

Pelaku pasar lebih fokus ke pasar eksternal yang negatif, sehingga aksi lepas saham masih berlanjut, ucapnya.
(T.H-CS/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011