setiap anak berusia 0-6 tahun di Sabang berhak mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp150 ribu setiap bulan, dengan syarat bagi orangtua rutin membawa anaknya ke Posyandu.
Banda Aceh (ANTARA) - Unicef Indonesia menilai program penanganan stunting dan malnutrisi di wilayah Kota Sabang, Aceh menunjukkan keberhasilan yang sangat baik, sehingga patut menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
Kepala Perwakilan Sementara Unicef Indonesia Robert Gass mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Sabang yang memastikan upaya lintas sektor dalam menangani malnutrisi dan stunting bagi anak secara terintegrasi, salah satunya melalui program Gerakan Untuk Anak Sehat (Geunaseh).
"Program penanganan malnutrisi dan stunting ini patut dicontoh oleh banyak daerah lainnya di Aceh bahkan di Indonesia," kata Robert di Kota Sabang, Rabu.
Kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sabang Faisal Azwar mengatakan keberhasilan Kota Sabang dalam menangani angka stunting salah satunya melalui program Geunaseh.
Selain itu, kata Faisal, Pemko juga memiliki sejumlah capaian program kemitraan antara Sabang-Unicef terkait dengan penanganan malnutrisi dan stunting secara terintegrasi, sehingga Pemko juga berkomitmen untuk terus melanjutkan program itu.
“Yaitu program intervensi langsung terkait pola ketersediaan gizi, pengasuhan positif bagi anak, air bersih, sanitasi, serta kesehatan Ibu dan anak," kata Faisal Azwar.
Dalam program Geunaseh, dia menjelaskan, setiap anak berusia 0-6 tahun di Sabang berhak mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp150 ribu setiap bulan, dengan syarat bagi orangtua rutin membawa anaknya ke Posyandu.
Baca juga: OR PPT BRIN ciptakan produk pangan cegah stunting
Baca juga: Pemko Sabang lawan angka stunting melalui dana Geunaseh
Melalui program itu, lebih dari 5.000 anak telah menerima bantuan sejak 2019, dan Pemko Sabang juga mencatat kenaikan kunjungan ke Posyandu secara signifikan yang mencapai angka 95 persen pada 2021, jauh meningkat dibanding angka sebelumnya yang hanya 65 persen.
“Pendaftaran program ini yang mengharuskan kepemilikan akte kelahiran juga telah berkontribusi pada peningkatan pendataan catatan sipil di Kota Sabang," kata Faisal.
Sejak 2019 Pemerintah Kota Sabang telah bekerjasama dengan Unicef Indonesia, tidak hanya dalam bentuk dukungan teknis untuk terselenggara program Geunaseh, tetapi juga dalam mengatasi permasalahan malnutrisi ibu dan anak lintas sektor, mulai dari kesehatan, gizi yang cukup, sanitasi, pengasuhan positif anak hingga perlindungan sosial.
Karena, kata Faisal, penanganan malnutrisi anak disebabkan berbagai faktor yang saling berhubungan, mulai dari penanganan balita sakit yang tidak mumpuni, hingga pemberian asupan gizi untuk bayi dan anak yang tidak tepat.
“Kemudian juga faktor kebersihan lingkungan yang minim dengan maraknya praktik buang air besar sembarangan (BABS), pengasuhan orang tua yang tidak tepat, hingga absennya perlindungan inklusif bagi anak dari kemiskinan," kata Faisal.
Baca juga: Cegah stunting Kemkes minta para ibu perhatikan penambahan bobot anak
Baca juga: Program Geunaseh turunkan stunting jadi 11,2 persen di Sabang
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021