Jakarta (ANTARA) - Pembuatan sumur resapan di Kepulauan Seribu bukan sebagai pengendali banjir, seperti daratan Jakarta, namun untuk konservasi air tanah atau mengembalikan kondisi air tanah sesuai keberadaan, sifat dan fungsinya.

"Hal tersebut telah sesuai dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air Pasal 1 ayat 14 dan Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2013 pasal 1 ayat 21 tentang Sumur Resapan sehingga fungsi sumur resapan di Kepulauan Seribu sebagai konservasi air tanah," ujar Kepala Seksi Pengamanan dan Pengembangan Pesisir Pantai Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu, Yudo Widiatmoko di Jakarta, Rabu.

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan bangunan yang ada di Kepulauan Seribu, kata dia, terjadi kelebihan penggunaan air tanah oleh masyarakat. Hal itu menyebabkan kualitas air tanah di Kepulauan Seribu mengalami penurunan karena adanya intrusi air laut.

"Hal itu juga menyebabkan air tanah di Kepulauan Seribu sudah payau dan asin. Jadi sumur itu akan berfungsi sebagai konsumsi warga juga, kan di pulau berbeda dengan di darat. Kalau di pulau, air bersih itu menjadi perhatian serius," kata Yudo.

Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Kepulauan Seribu telah membangun sebanyak 266 titik sumur resapan atau vertikal drainase sepanjang tahun 2021.

Baca juga: 10 titik sumur resapan dibuat di Pulau Kelapa
Baca juga: Kepulauan Seribu bangun 32 titik sumur resapan

Kepala Suku Dinas (Sudin) SDA Kabupaten Kepulauan Seribu, Hendri mengatakan, 266 titik sumur resapan tersebut dibangun dari periode Januari hingga November 2021.

Hendri menyebutkan, sumur resapan tersebut dibangun di 10 pulau permukiman.

"Pada tahun 2021 hingga bulan November, telah dibangun 266 buah sumur resapan di 10 pulau Kepulauan Seribu," ungkap Hendri di Jakarta, Selasa (30/11).

Hendri merinci, sebanyak 20 titik sumur resapan dibangun di Pulau Untung Jawa dan 44 dibangun di Pulau Lancang. Di Pulau Pari telah dibangun 16 titik sumur resapan, di Pulau Tidung (10) dan 21 titik dibangun di Pulau Pramuka.

"Sebanyak 10 titik dibangun di Pulau Panggang, 40 buah di Pulau Kelapa, 22 buah di Pulau Kelapa Dua, 18 buah di Pulau Harapan, dan 10 buah di Pulau Sabira," kata Hendri.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021