Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, masih merosot meski aksi jual di sesi kedua perdagangan sedikit berkurang.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 20 poin menjadi 8.640 dari sebelumnya 8.620 per dolar, dimana pada Selasa pagi sempat turun 35 poin.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan, aksi lepas rupiah memang masih terjadi, namun aksi lepas pada Selasa sore agak berrkurang.

"Kami optimis peluang rupiah untuk kembali naik masih cukup besar apabila di pasar tidak muncul faktor negatif," katanya.

Pelemahan rupiah hari ini lebih karena tekanan aksi ambil untung (profit taking).

Pemerintah, lanjut dia, menginginkan rupiah bergerak naik lagi dalam upaya mengatasi defisit anggaran akibat kenaikan harga minyak dunia.

Namun kenaikan rupiah bisa menyebabkan pemasukan dari devisa ekspor berkurang.

"Kami memperkirakan rupiah masih ada peluang untuk kembali menguat, setelah bank sentral AS (The Fed) pada pertemuan pekan ini akan memutuskan naik atau tidak suku bunga overnight, "ucapnya.

Apabila suku bunga overnight bertahan, lanjut dia maka pelaku asing akan kembali bermain di pasar domestik membeli rupiah atau saham dan menempatkan dananya di sejumlah instrumen BI.

Aksi beli pelaku asing dalam jumlah yang akan mendorong harga saham dan rupiah bergerak naik lagi, ujarnya.

(H-CS/S006)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011