nama yang sudah disiapkan oleh TCWC Jakarta yaitu Siklon Tropis Teratai

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi lahirnya siklon tropis 92S yang dinamai Siklon Teratai dalam beberapa jam ke depan.

"Bibit siklon ini berpeluang tinggi terbentuk menjadi siklon tropis dengan nama yang sudah disiapkan oleh TCWC Jakarta yaitu Siklon Tropis Teratai, dengan arah pergerakan tenggara-selatan menjauhi wilayah Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan berdasarkan analisis bibit siklon tropis dalam 24 jam terakhir sejak pertumbuhan pertama pada 30 November 2021, sistem bibit siklon 92S mengalami peningkatan intensitas.

Baca juga: BMKG: Semua daerah di NTT alami hari tanpa hujan sangat pendek

Berdasarkan analisis tanggal 1 Desember, bibit siklon 92S sudah berada di sekitar Samudera Hindia Barat daya Lampung tepatnya di 9.0 LS 103.0 BT.

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem bibit siklon mencapai 30 knot atau 56 km/jam dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1006 hPa.

BMKG memprediksi kecepatan angin tersebut akan meningkat menjadi 35 knot (65 km/jam) dalam beberapa jam ke depan.

Baca juga: BMKG: Sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan lebat

Siklon Teratai ini akan berdampak di bagian selatan Sumatera; Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung. Kemudian di Selat Sunda, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah serta sebagian kecil Jawa Timur.

Dampaknya dapat berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Baca juga: BMKG-Kemenparekraf-Kemenhub kerja sama demi pembangunan berkelanjutan

Tinggi gelombang 2,5 hingga 4.0 meter di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten, dan Samudera Hindia selatan Jawa Barat.

Tak hanya itu, kata Dwikorita, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi siklon tropis lainnya yakni 94W yang berada di sebelah utara Sumatera Utara. Meski masih berstatus bibit siklon, namun berdampak pada tinggi gelombang tinggi hingga mencapai 1,25 hingga 6 meter.

"Tinggi gelombang 4.0 hingga 6.0 meter, ini mohon perhatian sungguh-sungguh, di laut Natuna Utara," kata dia.

Baca juga: Siklon Nyatoh dan dua bibit siklon terpantau dekat wilayah Indonesia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021