Jakarta (ANTARA) - Pemilik usaha kecil dan pedagang di Pasar Koja, Jakarta Utara, berharap ketersediaan minyak goreng curah sebelum pemerintah melarang penjualan minyak jenis tersebut mulai 1 Januari 2022.

Warini (54), pedagang rempeyek yang ditemui wartawan di Jakarta Utara, Rabu, mengatakan saat ini mulai muncul kelangkaan minyak goreng curah yang biasa dibelinya secara eceran di pedagang minyak di Pasar Koja.

Menurut Warini, minyak goreng yang tersedia di pasar saat ini hanya dalam bentuk kemasan satu liter seharga Rp22.000 dan kemasan dua liter Rp40.000.

Menurut Iman (60), pedagang minyak di Pasar Koja menjelaskan, kelangkaan minyak goreng curah terjadi karena adanya rencana pemerintah melarang penjualannya di pasar.

"Kalau (minyak goreng curah) ini kan bisa dibeli setengah, beli sekilo atau seperempat kan bisa. Bisa mengecer lah begitu, sedikit-sedikit," kata Iman.

Baca juga: Harga telur ayam di Jakbar turun di tengah meroketnya minyak goreng

Pedagang minyak goreng curah di Pasar Koja bernama Iman saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, Rabu (1/12/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)

Ia mengatakan, sejak adanya rencana melarang penjualan, stok minyak curah yang dijual oleh agen menjadi tidak menentu.

"Tidak menentu stoknya, kadang sehari ada, sehari dua hari lagi enggak ada. Ini sudah dua hari enggak ada stok baru (minyak curah)," katanya.

"Dua hari kemarin ada, tapi kalau sekarang enggak ada. Ya agen begitu sih, saya beli kan agen," kata Iman.

Walaupun susah didapat, ia masih menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20.000 per kilogram (kg).

"Belum ada penurunan sih dari harga yang sekarang. Jadi per kilo masih saya jual ecer Rp20.000. Biasa ngejual dua dirigen 17 kilo habis," kata Iman.

Baca juga: Pedagang harapkan harga minyak goreng segera turun

Pedagang minyak goreng di Pasar Koja bernama Agus saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, Rabu (1/12/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)

Pedagang Pasar Koja bernama Agus (35) membenarkan adanya kenaikan harga minyak goreng curah di pasar.

"Minyak naiknya banyak sekali, setiap minggu naik, bisa naiknya Rp5.000-Rp10.000 per karton. Per minggu naik lagi. Harga normal Rp18.000. Sekarang Rp 22.000," kata Agus.

Agus tak menampik kenaikan harga minyak kemasan terpengaruh oleh rencana pemerintah melarang penjualan minyak goreng curah di pasar. Namun ia berharap harga minyak goreng bisa kembali normal.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021