Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) berakhir 0,41 persen atau 113,86 poin lebih tinggi menjadi 27.935,62 poin, setelah merosot 1,0 persen di awal perdagangan.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas juga membalikkan penurunan awal menjadi naik 0,44 persen atau 8,39 poin menjadi menetap pada 1.936,74 poin.
Baca juga: Saham Jepang naik setelah 3 hari jatuh tertekan kekhawatiran Omicron
Nikkei telah kehilangan 5,7 persen dalam tiga sesi terakhir, sedangkan Topix anjlok 4,8 persen.
Pasar bergejolak karena investor bereaksi dengan hati-hati terhadap ketidakpastian varian Omicron, setelah negara itu mengkonfirmasi kasus varian pertamanya pada Selasa (30/11/2021), sehari setelah menutup perbatasannya untuk semua orang asing dalam salah satu tindakan pencegahan terberat di dunia.
Pasar juga menyerahkan beberapa keuntungannya setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell semalam mengindikasikan bahwa bank sentral akan mempercepat laju pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan bulan ini.
Baca juga: Saham Jepang berakhir turun, Moderna picu ketakutan atas virus Omicron
"Prospek pasar menjadi tidak jelas setelah kesaksian Powell," kata Kazuharu Konishi, kepala ekuitas di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management.
Sektor kertas dan bubur kertas, pelayaran dan permesinan yang sensitif terhadap ekonomi naik paling tinggi di antara 33 sub-indeks industri bursa.
Pembuat robot Fanuc dan pembuat AC Daikin Industries berkontribusi paling besar terhadap kenaikan Nikkei, masing-masing melonjak 4,45 persen dan 4,47 persen.
Produsen mobil menguat setelah data menunjukkan output industri Jepang naik pada Oktober untuk pertama kalinya dalam empat bulan karena pembukaan kembali pabrik-pabrik Asia mengurangi kendala pasokan.
Toyota Motor terangkat 2,22 persen, Honda Motor menguat 2,39 persen dan pembuat suku cadang mobil Denso naik 1,88 persen.
Saham kelas berat sektor teknologi merosot, dengan investor usaha rintisan SoftBank Group jatuh 2,19 persen dan platform layanan medis M3 kehilangan 2,11 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021