Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi turun 35 poin, karena pelaku pasar melakukan aksi lepas untuk mencari untung setelah dua hari lalu menguat tajam.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 35 poin menjadi Rp8.655 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.620.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa mengatakan, koreksi terhadap rupiah dinilai wajar setelah mengalami kenaikan hingga mendekati angka Rp8.600 per dolar.

Namun aksi lepas rupiah diperkirakan tidak akan berlangsung lama, karena faktor positif pasar masih ada yang mendorong rupiah kembali menguat, katanya.

Kostaman Thayib mengatakan, faktor positif akan muncul dari pertemuan bank sentral AS (The Fed) pada pekan depan yang diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga yang mendekati nol persen.

The Fed kemungkinan tidak akan berani menaikkan suku bunganya karena pertumbuhan ekonomi AS masih belum pasti, katanya.

Karena itu, lanjut dia pelaku asing akan kembali memburu rupiah untuk bermain di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membeli saham.

"Kami optimis rupiah akan kembali menguat dan diperkirakan akan dapat mencapai level Rp8.500 per dolar," ucapnya.

Apabila rupiah mencapai level Rp8.500 per dolar, menurut dia para eksportir kemungkinan meminta Bank Indonesia melakukan intervensi pasar.

Apalagi Bank Indonesia (BI) juga mempunyai kepentingan terhadap kemerosotan dolar lebih lanjut, ucapnya.

Kostaman Thayib mengatakan, aksi lepas rupiah hanya sesaat dan pelaku asing akan kembali membeli rupiah, karena faktor fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat.

"Dengan suku bungan acuan BI yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang makin baik merupakan daya tarik bagi asing untuk menempatkan dananya di pasar domestik," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011