Amman (ANTARA News) - Suriah Senin telah menutup perbatasannya dengan Jordania, kata menteri informasi kerajaan itu, Taher Adwan, beberapa jam setelah tentara yang didukung dengan beberapa tank menyerbu masuk ke kota Daraa yang bergolak di Suriah selatan.
"Suriah telah menutup perbatasan daratnya dengan Jordania. Keputusan Suriah itu terkait dengan situasi di dalam negeri di Suriah," kata Adwan pada kantor berita milik negara Petra.
"Kami mengharapkan gerakan di perbatasan kembali normal segera," ia menambahkan.
Ribuan tentara Suriah yang didukung dengan sejumlah tank telah bergerak masuk ke Daraa, sekitar lima kilometer dari perbatasan Jordania, menembak ke arah warga dan meninggalkan mayat tergeletak di jalanan, beberapa saksi dan aktivis menuturkan.
Seorang saksi melaporkan telah melihat lima mayat di dalam sebuah mobil yang dilubangi dengan peluru.
"Kami telah berusaha untuk melintas ke Suriah, tapi pemerintah Suriah telah menutup hanya dua pos perbatasan dengan Jordania -- Daraa dan Nasser," kata seorang saksi warga Jordania di Amman pada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Saksi lainnya mengatakan ia dapat "melihat tan-tank Suriah, mobil lapis baja dan tentara merintangi jalan ke Daraa".
Bagaimanapun direktur jenderal pabean Suriah, Mustapha Bukai, sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi JANA, membantah bahwa perbatasan dengan Jordania telah ditutup.
"Semua pos perbatasan kami dengan tetangga-tetangga kami, termasuk Jordania, dibuka. Gerakan mobil dan barang normal," ia menegaskan.
Serangan militer itu terjadi ketika Suriah dilanda demonstrasi anti-pemerintah dan di tengah tindakan keras terhadap demonstran di negara itu. Menurut para aktivis hak asasi manusia dan saksi, lebih dari 135 orang telah tewas dan sejumlah orang yang lain ditangkap sejak Jumat.
Bentrokan antara tentara pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan demonstran di Daraa terakhir itu telah menyebabkan 25 orang tewas, menurut aktivis. Secara keseluruhan, 390 orang diperkirakan telah tewas sejak demonstrasi dimulai di Daraa Februari lalu. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011