Samarinda (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) segera membangun perusahaan penerbangan `Kaltim Airlines` dengan estimasi dana awal untuk mewujudkan perusahaan tersebut sebesar 6 juta dolar Amerika.

"Investasi awal yang dibutuhkan untuk mewujudkan Kaltim Airlines sebesar 6 juta dolar Amerika untuk pengadaan 5 unit pesawat baru dengan `system leasing for purchase` selama 5-10 tahun, "ujar Rekanan Konsultan pendirian Kaltim Airlines, Samudera Sukardi di Samarinda, Selasa.

Samudera Sukardi kini menjabat Presiden dan CEO Pacific Royale dan Consulting Partner dari PC Aero Incorporation, menjelaskan bahwa fungsi utama Kaltim Airlines ini sebagai jembatan penghubung antara kabupaten dan kota di Kaltim, karena masih minimnya jalan darat.

Teori transportasi adalah menyediakan angkutan, bukan menunggu calon penumpang. Contohnya dalam pembangunan jembatan, bukan bertanya siapa yang mau menyeberang, tetapi sediakan dahulu jembatannya. Jika jembatannya sudah terbangun maka akan banyak orang yang memanfaatkan.

Kaltim Airlines ujarnya, dapat beroperasi dengan cepat maksimal tiga bulan dari sekarang. Ini berarti pada Agustus 2011 sudah dapat terbang perdana dengan memanfaatkan izin dari pihak yang berhak mengeluarkannya.

Ada empat tahapan atau konsep dari Kaltim Airlines yang akan dikembangkan, yaitu terlebih dulu melayani rute intra Kaltim, kemudian antar provinsi Kalimantan, antar provinsi di Indonesia dan penerbangan regional seperti Berau-Kuala Lumpur dan sebagainya. Konsep itu akan dilakukan bertahap.

Terbukanya transportasi udara di Kaltim diyakini akan dapat menggerakkan roda perekonomian melalui angkutan barang dan penumpang. Efeknya akan sangat besar terhadap pembangunan di Kaltim.

Menurut Sukardi yang lebih dari 30 tahun berkecimpung di dunia penerbangan Garuda Indonesia ini, pembangunan transportasi penerbangan di Kaltim harus segera dilaksanakan, tidak harus menunggu penumpangnya banyak, baru menyediakan sarana penerbangan.

Pelayanan intra Kaltim antar kabupaten dan kota menjadi prioritas, karena disesuaikan dengan kondisi ketersediaan landasan dan jumlah penumpang yang akan dilayani, sehingga pemilihan pesawat menjadi faktor menentukan keberhasilan Kaltim Airlines.

Ketersediaan landasan pacu di Kaltim saat ini memang berbeda-beda. Di Balikpapan misalnya memiliki landasan sepanjang 2.500 meter, Ratakan dan Berau 2.250 meter, Malinau 1.400 meter, Long Bawan 1.200 meter, Nunukan, Bontang, Sangatta, Bulungan, Long Ampung dan Data Dawai, masing-masing 1.100 meter.

Sementara Samarinda dengan Bandara Samarinda Baru akan memiliki landasan sepanjang 2.100 meter, dan Malinau hanya memiliki panjang landasan 900 meter.

"Landasan bandara di Kaltim rata-rata sudah cukup standar untuk didarati pesawat yang membutuhkan landasan di bawah 1.100 meter, sehingga dapat didarati pesawat jenis NC 212 dan ATR 72 dengan penumpang di bawah 50 orang, " ujar Sukardi mengakhiri. (GFR/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011