London (ANTARA News) - Para hacker telah mengungkapkan kelemahan baru pada sistem operasi Windows milik Microsoft yang dapat menempatkan ratusan juta personal Computer (PC) terkena risiko tercemar spyware atau virus, Financial Times melaporkan Selasa. Cacat tersebut, yang akan memungkinkan berbagai komputer terinfeksi dengan menggunakan program yang secara jahat disusupkan seolah-seolah sebagai image file tak berbahaya, pertama kali ditemukan pada pekan lalu. Pada akhir pekan lalu sekelompok hacker komputer menerbitkan kode sumber yang mereka telah gunakan untuk memanfaatkan cacat tersebut. Tak seperti kebanyakan serangan, yang memerlukan korban untuk men-download atau meng-execute sebuah file yang dicurigai, kerawanan baru itu akan memungkinkan para pengguna mencemari komputer mereka sendiri secara mudah dengan membuka sebuah web page, e-mail atau instant message yang mengandung citra yang telah tercemar. "Potensi ancaman itu sangat besar," tulis Financial Times mengutip Mikko Hypponen, penanggung jawab riset pada perusahaan anti-virus F-Secure, seperti dilaporkan XFN-Asia. "Potensinya boleh jadi lebih besar daripada kerawanan apapun yang pernah kita saksikan. Setiap versi Windows dalam kondisi rentan pada saat ini." Hingga Senin menjelang tengah malam, Microsoft belum juga merilis perbaikan kecil keamanan untuk memperbaiki cacat itu, tambah koran itu. (*)
Copyright © ANTARA 2006