Batam (ANTARA News) - Gerimis dan semarak kembang api , Minggu malam sampai Senin, menyambut Tahun Baru Imlek 2560.
"Hujan malam ini semoga membawa berkah di tahun shio kerbau, " kata pembawa acara atraksi kungfu dan sulap di pusat wisata terpadu Batam Kota.
Seperti tidak terganggu hujan, ratusan pengunjung menyaksikan babak demi babak pertunjukan yang pada pukul 22.0 dihangati beberapa tembakan kembang api.
Di arena tempat wisata itu, puluhan remaja bersepeda di tengah gerimis, menanti detik-detik akhir tahun shio tikus.
Atraksi kembang api, menghiasi beberapa pojok pusat permukiman, dan perbelanjaan dan hotel di Batam yang basah.
Langit warna-warni kembang api berbalasan di daerah Nagoya, Jodoh, Penuin, Windsor, Sei Panas, Green Land pada tepat pukul 00.00 ketika penanggalan Imlek 2559 diganti yang baru.
Bagi anak-anak keluarga suku Tionghoa khususnya yang beragama Khonghucu, juga yang masih memegang tradisi leluhur, tengah malam adalah saat membuka angpao (amplop merah berisi uang) di bawah bantal.
Orangtua mereka, memerlukan memberi hadiah selain pakaian baru.
Untuk anak-anak, orangtua meski sedikit harus memberi angpao, dan pakaian baru meskI tidak mahal, supaya rejeki keluarga selalu ada pada tahun yang baru, kata Aming, warga Batam Kota.
Keluarga-keluarga etnis Tionghoa pada Minggu sore berkumpul di rumah atau di restoran untuk makan bersama dengan menu spesial, ikan dingkis bertelur yang dikukus.
Selain ikan dingkis bertelur, hidangan melimpah karena anggota keluarga atau saudara dekat dapat memesan masakan kesukaan.
Acara besar dan khusus berlangsung pukul 17.00-18.00, diselingi obrolan tentang kehidupan selama 2559.
Bertalian dengan hari pertama Tahun Baru Imlek 2560, Batam sejak Sabtu agak lengang sebab banyak orang Tionghoa mudik. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009