Banjarbaru (ANTARA News) - Empat belas peserta ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama dan sederajat di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dicoret sebagai peserta ujian nasional.
"Ada 14 peserta ujian yang tidak mengikuti ujian nasional sehingga data mereka dicoret dari data induk peserta ujian," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Firdaus Hazairin, Senin.
Menurut Firdaus didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar Muhammad Siddik, peserta ujian yang dicoret itu berasal dari sejumlah sekolah baik tingkat SMP maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Dijelaskan, pencoretan peserta ujian itu dilakukan karena yang bersangkutan berhenti dari sekolah dan dibuktikan dengan laporan resmi sekolah ke dinas pendidikan setempat.
"Sekolah melaporkan secara resmi anak didiknya yang berhenti sekolah padahal sudah masuk dalam data induk peserta ujian sehingga atas laporan itu nama mereka dicoret," ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya kurang mengetahui secara pasti penyebab berhentinya pelajar SMP/sederajat yang sudah terdata sebagai peserta ujian itu sehingga berencana melakukan pengecekan ke sekolah bersangkutan.
Rencananya, panitia ujian lingkup dinas pendidikan mendatangi sekolah yang pelajarnya berhenti sekolah sehingga tidak mengikuti ujian nasional yang dilaksanakan sejak 225-28 April 2011.
"Rencananya besok kami akan mengecek langsung ke sekolah untuk mencari tahu penyebab berhentinya pelajar yang sudah terdata sebagai peserta ujian itu dan segera mengevaluasi hasilnya," ujar dia.
Sementara itu, pelaksaan ujian nasional SMP/sederajat hari pertama berlangsung tertib dan lancar tanpa adanya hambatan yang mengganggu jalannya ujian tingkat sekolah menengah pertama itu.
"Pelaksanaan ujian hari pertama berjalan lancar tanpa hambatan berarti baik saat pendistribusian soal maupun kelengkapan soal dan lembar jawaban bagi seluruh peserta ujian," ujar Sidik.
Jumlah peserta yang mengikuti ujian kelulusan sekolah menuju jenjang SMA itu sebanyak 2.762 terdiri dari pelajar SMP dan sederajat dari 25 sekolah yang tersebar di seluruh kota itu.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011