Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengharapkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat mendorong penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi dalam pengembangan produk riset dan inovasi kesehatan.

"Mengarah ke TKDN yang tinggi harapannya," kata Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Laksono Trisnantoro dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021 di Jakarta, Selasa.

Laksono menuturkan Kementerian Kesehatan mendorong agar obat-obatan yang banyak dibutuhkan atau digunakan di masyarakat dapat lebih banyak dikembangkan di Tanah Air sehingga dapat menjawab kebutuhan dalam negeri.

Ia berharap para periset di Indonesia termasuk yang ada di BRIN bisa lebih fokus melakukan riset untuk bisa menghasilkan obat-obatan yang banyak dibutuhkan masyarakat.

Baca juga: Wamenkes resmikan penggunaan tiga alat kesehatan baru RSUD Kota Bogor

Penggunaan TKDN yang tinggi akan mendukung kemandirian bangsa dalam melahirkan produk-produk bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat.

Untuk mendorong penggunaan TKDN yang tinggi, juga diperlukan dukungan dan sinergi semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah, akademisi dan industri sehingga tercipta ekosistem riset dan inovasi yang bisa mengoptimalkan penggunaan TKDN.

Di samping itu, Kementerian Kesehatan juga mendukung penggunaan TKDN yang tinggi terhadap pengembangan alat-alat kesehatan di Tanah Air sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Riset dan inovasi Indonesia diharapkan semakin maju dan kuat ke depan untuk melahirkan produk unggulan di sektor kesehatan sehingga bisa menjadi jawaban bagi permasalahan bangsa terutama menciptakan ketahanan dan kemandirian bangsa di sektor tersebut.

Baca juga: Hamdan Zoelva minta pemerintah kaji ulang impor alat kesehatan

Baca juga: Kemkes: Butuh multidisiplin ilmu produksi alkes dalam negeri

Baca juga: Teten Masduki: Jangan lagi impor alat kesehatan dan pertanian

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021