"Saya minta jangan mengadakan sistem senjata dari luar, selama peralatan dan perlengkapan bisa di produksi di dalam negeri," kata Presiden Yudhoyono.
Bandung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar BUMN, terutama industri strategis, menunjang kepentingan pertahanan Indonesia. "Kembangkan industri kita ini, BUMN, untuk menunjang kepentingan pertahanan," kata Presiden Yudhoyono saat mengunjungi PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Selasa. Presiden pada kesempatan itu menyaksikan penandatanganan berita acara serah terima helikopter N Bell 412 dan NC-212 kepada TNI Angkatan Darat.Selain itu, Kepala Negara juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Dephan dengan BUMN industri strategis di bidang pertahanan, penandatanganan kerjasama antara Dephan, Kementerian Ristek dan Kementerian BUMN, penandatanganan kerjasama antara Dephan dengan Depperin serta BUMN dan penandatangan kerjasama antar perusahaan di lingkungan BUMN industri strategis. Presiden menegaskan lagi komitmennya untuk membeli produk-produk atau peralatan dari dalam negeri. "Saya minta jangan mengadakan sistem senjata dari luar, selama peralatan dan perlengkapan bisa di produksi di dalam negeri," kata Presiden Yudhoyono. Jika peralatan pertahanan belum mampu diproduksi di sini, menurut Presiden, baru diadakan dari luar negeri dengan catatan menghindari syarat-syarat yang aneh. "Kalau perlu tanpa syarat," ujar Yudhoyono. Ia juga menambahkan bahwa ada pihak yang mengatakan dalam memproduksi peralatan pertahanan tidak perlu memikirkan segi komersial dan ekonomi, namun Kepala Negara mengatakan keduanya sangat diperlukan. BUMN industri strategis selain memikirkan masalah pertahanan, juga memikirkan masalah bisnis. Masih menurut Yudhoyono, BUMN yang menunjang kepentingan pertahanan harus mengerti konsep dan doktrin pertahanan, geografis dan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia. Ancaman terhadap Indonesia, kata Presiden, sangat kecil berbentuk invasi dari luar, sehingga ancaman yang dihadapi terutama adalah masalah keamanan teritorial. "Kita perlu kekuatan pertahanan sistem senjata yang bisa menangkal atau mengamankan negara kita. Sistem pertahanan itu dibangun untuk menangkal kejahatan transnasional, penyelundupan ikan, illegal fishing', illegal mining, narkoba dan terorisme," kata Presiden. Presiden Yudhoyono menambahkan, "Bangun sistem senjata untuk menghadapi ancaman itu." (*)
Copyright © ANTARA 2006