Serang (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di delapan Kabupaten/kota di Provinsi Banten akan diikuti sebanyak 166.955 siswa, dimulai Senin (25/4).
"Hari ini pendistribusian soal oleh dinas pendidikan kabupaten/kota ke setiap sekolah penyelengara UN. Semua persiapan sudah matang, diharapkan seluruh siswa bisa mengikutinya," kata Ketua Penyelengara UN Tingkat Provinsi Banten Ino S Rawita di Serang, Minggu.
Ino mengatakan, sebanyak 166.955 siswa SLTP yang akan mengikuti UN mulai Senin (25/4) hingga Kamis (28/4) tersebut terdiri dari SMP sebanyak 118.465 siswa, MTs 48.349 siswa dan SMPLB sebanyak 141 siswa. Pihaknya belum menerima laporan dari kabupaten/kota mengenai kemungkinan siswa yang tidak bisa mengikuti UN dengan berbagai alasan.
Menurut dia, persiapan UN tingkat SLTP tersebut sudah matang mulai dari pendistribusian naskah soal UN bagi setiap sekolah penyelengara UN hingga pengamanan yang ketat mengantisipasi kebocoran soal UN.
Jumlah peserta UN dari delapan Kabupaten/kota di Banten tersebut yakni Kota Serang untuk SMP sebanyak 7.437 siswa, MTs 2.061 siswa dan SMPLB sebanyak 25 siswa, Kota Tangerang siswa SMP sebanyak 19.956 orang, MTs 3.189 siswa dan SMPLB sebanyak 31 siswa, Kota Cilegon untuk SMP sebanyak 4.271 siswa, MTs 3.030 siswa dan SMPLB sebanyak 14 siswa, Kota Tangerang Selatan SMP sebanyak 13.471 siswa, MTs 2.980 siswa dan SMPLB 11 siswa.
Kemudian di Kabupaten Serang peserta siswa SMP sebanyak 15.531, MTs 10.005 siswa, Kabupaten Pandeglang SMP sebanyak 13.828 siswa, MTs 7.418 siswa dan SMPLB sebanyak 22 siswa, di Kabupaten Lebak SMP sebanyak 14.771 siswa, MTs 5.283 siswa dan SMPLB 34 siswa, di Kabupaten Tangerang SMP sebanyak 26.200 siswa, MTs 14.383 siswa dan SMPLB 4 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Ajak Moeslim meminta siswa percaya pada diri sendiri untuk mengerjakan soal UN tersebut dan jangan percaya jika ada pihak-pihak atau orang yang mengaku memiliki bocoran soal atau kunci jawaban UN. Karena dengan pengamanan dan pengawasan yang ketat, mustahil terjadinya kebocoran naskah soal ataupun jawaban.
Adapun jadwal di hari pertama UN SLTP yakni pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris dan terakhir mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
"Untuk pengawasan dan pengamanan naskah soal, sama halnya dengan pelaksanaan UN SMA. Upaya untuk mengantisipasi kebocoran soal sudah dilakukan secara maksimal, sehingga kebocoran tidak mungkin terjadi" kata Ajak Muslim.(*)
(U.M045/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011