dimana dalam melakukan pelayanan perlunya menata hati, menekan ego dan tidak arogan saat bertemu dengan penggguna jasa

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meluncurkan “Hospitable SPIRIT” dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan fungsi pelayanan publik.

Peluncuran “Hospitable SPIRIT” ini dilaksanakan oleh Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha di Jakarta, pada Selasa, bertepatan dengan penyelenggaraan kegiatan Diseminasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di lingkungan Ditjen Hubla yang diikuti oleh para Direktur, Kepala Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) beserta perwakilan dari Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal baik secara luring maupun dengan daring.

“Hospitable SPIRIT berarti jiwa yang melayani dan ini merupakan hasil buah pemikiran bersama yang dirumuskan oleh para Duta Pelayanan Publik di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, sehingga sangat mencerminkan nilai layanan yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Arif Toha dalam keterangannya.

Dia menjelaskan “Hospitable SPIRIT” sebagai service value pelayanan publik setidaknya memiliki 6 (enam) makna, yaitu Hospitable berarti melayani dengan hati, ramah, hangat, bersahabat, melalui penerapan senyum, salam, sapa, sopan dan santun (5S) secara konsisten, Safe dan Secure berarti mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan demi mewujudkan zero accident.

Selanjutnya, Pleasant dan Comfort yang berarti menghadirkan lingkungan dan area pelayanan publik yang menyenangkan, nyaman, modern, dan lengkap, Integrity berarti membangun hubungan dengan pengguna jasa atas dasar kepercayaan, kejujuran, dan transparansi, Responsive berarti cepat, tanggap dan solutif akan kebutuhan dan kendala pengguna jasa.

“Kemudian Integrated dan Traceable yang berarti sistem pelayanan terintegrasi, mampu telusur, informatif, mutakhir, dan mudah di akses oleh pengguna jasa’ ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sebagai ASN dan abdi negara, jajaran Ditjen Hubla harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Apalagi pelayanan publik di bidang transpotasi laut sangat dinamis, dimana masing-masing daerah memiliki karekter dan permasalahan yang berbeda-beda.

“Namun demikian, hal ini harus menjadi tantangan sendiri bagi jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, sehingga kita harus tetap melakukan layaran terbaik yaitu bekerja dengan hati, dimana dalam melakukan pelayanan perlunya menata hati, menekan ego dan tidak arogan saat bertemu dengan penggguna jasa” katanya.

Untuk itu, melalui kegiatan Diseminasi Peningkatan Kualitas Pelayan Publik diharapkan seluruh jajaran dapat melakukan internalisasi makna dan tujuan dari Hospitable SPIRIT, sehingga mampu melaksanakan pelayanan publik yang prima sebagai wujud nyata kita untuk memenuhi sasaran reformasi birokrasi.

Selain itu, Arif juga berpesan kepada para insan Perhubungan Laut baik di tingkat pusat maupun Unit Pelaksana Teknis untuk dapat bahu membahu mewujudkan pelayanan publik yang prima dengan melaksanaan nilai Hospitable SPIRIT namun tetap menerapkan Core Values “BerAKHLAK” (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN) “Bangga Melayani Bangsa”.

“Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar, mempunyai semboyan yang sama dalam melaksanakan tugasnya dan harus mempunyai orientasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.


Baca juga: Kemenhub pastikan pelayanan transportasi laut tetap prioritas

Baca juga: Kemenhub fasilitasi keberangkatan 242 kru kapal pesiar menuju Jerman

Baca juga: Kemenhub kembali gelar sertifikasi pemeriksa kecelakaan kapal

Baca juga: Ditjen Hubla luncurkan aplikasi PNBP internal Kantor Kesyahbandaran

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021