Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Pedangang kembang api di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, panen rezeki menjelang tahun baru Imlek 2560.
"Lumayan banyak juga pendapatan, mencapai Rp1 juta perhari," kata Iwan, seorang pedagang kembang api, Minggu malam.
Ia mengatakan, penjualan kembang api pada tahun baru Imlek lebih besar dibanding pada bulan puasa.
"Warga Tionghoa menggangap bahwa kembang api adalah bagian dari kebutuhan untuk memeriahkan malam tahun barunya," ujarnya.
Ia mengatakan, hanya menjual kembang api selama satu hari atau sampai suasana Imlek usai.
"Saya sengaja datang ke Bangka dari Palembang, Sumatera Selatan untuk menjual kembang api karena di Bangka sendiri banyak etnis warga Tionghoa, sehingga dagangan`laris manis`," ujarnya.
Ia menjelaskan, jenis kembang api yang banyak diminati adalah jenis tornado dengan harga Rp80 ribu/batang,Tiger Rp25 ribu, Klolorois Rp40 ribu/pak (isi 2 batang) dan Kembang api jenis Top 167 seharga Rp25 ribu/pak (isi dua bantang).
Toni, penjual kembang api lainnya, mengatakan, kembang api yang di jual didatangkan dari agen yang ada di Kota Pangkalpinang.
"Saya selalu memanfaatkan momentum tahun baru Imlek dan menjelang Idul Fitri menjual kembang api," ujarnya.
Menurut dia, penjualan kembang api menjelang Imlek di Bangka lumayan laris ketimbang di tempat lain, seperti di Pelembang.
"Mungkin disini karena banyak warga keturunan Tionghoa," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009