"Siraman rohani kepada para peserta UN sangat penting dilakukan sebelum maupun sesudah pelaksanaan UN untuk memberikan mereka ketegaran jiwa," kata Ketua MUI Dumai, Roza`i Akbar di Dumai, Minggu.
Ia menjelaskan, siraman rohani dalam agama sangat dianjurkan agar pola pikir manusia tetap sehat. Hal ini menurut Roza`i penting dilakukan bagi para siswa agar mereka senantiasa menerima segala kemungkinan yang terjadi.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa cukup banyak siswa-siswi yang sebelumnya gagal lulus saat Ujian Nasional dan dinyatakan tidak lulus sekolah lantas memilih untuk tidak bersekolah dengan alasan beragam. Hal ini yang kita hindari agar mereka tetap semangat bersekolah di jenjang pendidikan formal meski mengulang," katanya.
Selain siraman rohani, menurut Roza`i, sebaiknya juga para orang tua mengawasi pergaulan dan lingkungan siswa agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Salah satunya narkoba yang saat ini juga sudah merambah kalangan pelajar. Jika siswa sudah diracuni barang haram itu, tentu akan sangat mempengaruhi aktivitasnya di sekolah. Untuk itu, perhatian orang tua dituntut untuk senantiasa mengawasi para siswa agar berjalan pada pola pergaulan yang benar," terangnya.
Untuk melengkapi persiapan mental jelang UN, kata Roza`i, ada baiknya sekolah-sekolah melakukan kegiatan gaib namun tetap seperti anjuran agama, yakni Istighasah.
"Istighasah merupakan salah satu cara umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Meminta ketenangan jiwa dan batin serta menolak berbagai macam hal-hal buruk yang tidak diinginkan," demikian Roza`i.(*)
(T.KR-FZR/M019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011