Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis pukul 10.30 WIB menguat ke level 9.750/9.760 per dolar AS, 45 poin lebih kuat dibanding posisi penutupan Senin 9.795/9.815 per dolar AS. "Menguatnya rupiah terutama disebabkan melemahnya dolar AS di pasar global, akibat merosotnya harga minyak mentah dunia yang berada pada 57 dolar AS per barel," kata Analis Valas PT Bank NISP, Ferdinand Dion, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan aktifitas perdagangan valas di pasar lokal masih sepi, karena sebagian pedagang dan investor belum masuk pasar, mereka masih menikmati liburan Tahun Baru. Karena itu, sebagian kecil pelaku pasar berspekulasi membeli rupiah, sehingga memicu mata uang lokal itu menguat dibanding hari sebelumnya. "Kami memperkirakan rupiah hingga sore nanti akan terus menguat hingga mendekati level 9.700 per dolar AS, meski kenaikan itu dinilai hanya sesaat," katanya. Di pasar global, dolar AS terhadap yen dan euro merosot, akibat tutupnya pasar uang di Jepang, dan New Zealand. Namun apabila pasar uang di Jepang dan New Zealand dibuka, dikhawatirkan mata uang asing itu menguat yang mendapat dukungan terutama dari bank sentral AS (the Fed) yang menurut rencana akan kembali menaikkan tingkat suku bunga banknya. Menurut dia, dolar AS melemah terhadap yen dan euro, karena pelaku pasar sedang memfokuskan diri terhadap defisit kembar AS (Defisit transaksi berjalan dan transaksi perdagangan AS) yang cenderung meningkat. Dolar AS sepanjang tahun lalu mengalami kenaikan terhadap euro dan yen masing-masing sebesar 15 persen, setelah The Fed menaikkan tingkat suku bunga Federal Funds sampai ke-13 kalinya yang mencapai 4,25 persen untuk menahan gejolak inflasi yang cenderung menguat, katanya. Di pasar global dolar AS turun menjadi 117,80 yen dari sebelumnya 117,96 yen, terhadap euro menjadi 1,1838 dolar dari sebelumnya 1,1825 dolar, dolar Singapura pada 1,6572, baht Thailand jadi 40,930, peso Pilipina pada 52,620, won Korea pada 1005,20, dan dolar Taiwan jadi 32,584. Rupiah yang diperdagangkan dalam kondisi yang tenang, ketika pasar dibuka langsung menguat, hingga di posisi 9.760 per dolar AS. Bahkan menjelang penutupan sesi pagi naik lagi menjadi 9.750 per dolar AS, dimana tingkat harga tertinggi mencapai 9.830 per dolar AS dan terendah pada 9.735 per dolar AS. Mata uang lokal itu diperkirakan akan masih bergerak naik, apabila Bank Indonesia (BI) dalam kesempatan itu melakukan aksi beli dolar AS agar posisi rupiah terus menguat hingga mencapai level 9.700 per dolar AS, demikian Ferdinan Dion. (*)
Copyright © ANTARA 2006