Dalam misa yang digelar pada Minggu, anak-anak terlibat sebagai penyanyi paduan suara, pembaca Injil, pembaca doa umat, hingga pembawa persembahan.
Anak-anak mendapat tempat khusus di dalam gedung gereja, sementara orang tua ditempatkan di tenda yang berada di sekeliling gereja.
Pastor Kepala Paroki Gereja Santo Bartolomeus Hironimus Humintojoyo SVD yang membawakan khotbah juga menyampaikannya dengan bahasa ringan agar lebih diterima anak-anak.
Pada kesempatan misa yang dihadiri ribuan jemaat itu, Hironimus memberi tiga pesan kepada anak-anak agar melakukan cinta kasih, saling percaya, dan saling memberi pengampunan.
Ketiga pesan tersebut sesuai dengan tema Paskah pada tahun 2011 yakni "Mari Berbagi".
Setelah misa, anak-anak kemudian melakukan ritual mencari telur.
Salah seorang jemaat, Rina menuturkan, acara misa anak-anak diharapkan memberi kesan mendalam dan selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pastor memberikan contoh yang mengena ke anak-anak seperti bagaimana saling memberi maaf di antara anggota keluarga," katanya.
Pengamanan misa tersebut telihat tidak terlalu mencolok dibandingkan pada Kamis (21/4) dan Jumat (22/4) lalu.
Tidak telihat alat pemindai logam seperti hari sebelumnya dan hanya 1-2 polisi yang tampak berjaga-jaga di sekitar gereja dan mengawasi kelancaran kegiatan.
"Sebelumnya, kami juga telah diimbau tidak membawa tas besar agar tidak menimbulkan kecurigaan," kata Rina.
Perayaan Paskah merupakan rangkaian Minggu Sengsara yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Sunyi.(*)
(T.K007/Z003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011