Cirebon (ANTARA News) - Arif alias Dede, warga Jalan Suratno. Kota Cirebon, Jawa Barat yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Minggu siang, diduga terkait jaringan teroris Muhammad Syarif.
Arif disebut-sebut sebagai orang yang mengantar Syarif ke Masjid Adz-Dzikra di Mapolresta Cirebon, beberapa saat sebelum peristiwa peledakan terjadi, Jumat (15/4).
"Arif kenal dengan M. Syarif dan sempat berhubungan sebelum aksi bom bunuh diri," kata sumber dari kepolisian yang ditemui di lokasi.
Usai penggeledahan, polisi juga membawa ibu Dede, Siti Juariyah, beserta istri Arif dan kedua anaknya, di kediaman mereka. Saat dibawa petugas, istri Dede mengenakan cadar dan pakaian serba hitam.
Siti Juwariyah mengaku kaget saat tim Densus 88 menggerebeg rumahnya. Ia tidak percaya anaknya terlibat jaringan teroris.
"Padahal anak-anak saya baik, terbuka dan tidak macam-macam," kata Siti Juwariya di rumah tetangganya, saat Densus menggeledah rumahnya.
Lurah Kebon Baru, Affandi, mengaku kaget mengetahui ada warga di lingkungannya yang dikait-kaitkan dengan aksi teror bom yang cukup menghebohkan Kota Cirebon.
"Padahal yang saya tahu ibunya, Siti Juwariyah aktif di kegiatan PKK. Selain menjabat Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Kebonbaru, ia juga menjabat Ketua Kampung Siaga Kelurahan," ujar Affandi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Siti Juhariah memiliki empat orang anak, yakni Arif alias Reza, Ade, Reza dan Agung.
Juairiyah tinggal di rumah tersebut bersama Arif, istri arif dan dua anaknya. Mereka sehari-hari hidup dengan berjualan voucher di depan rumah.
"Kami tidak menyangka jika ada anggota keluarga Ibu Juairiyah yang diduga terlibat aksi bom. Setahu saya mereka keluarga baik-baik dan tidak ada yang aneh. Hanya saja mereka memang agak tertutup," ujar salah seorang warga setempat.
Penggerebegan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror di rumah Siti Juwairiyah berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Lokasi penggrebegan tidak jauh dari Mapolres Cirebon Kota dan Kantor Walikota Cirebon. Polisi memasang garis polisi di sekeliling rumah Siti Juwairiyah. Puluhan anggota anggota densus dan tim identifikasi (Inafis) keluar membawa sejumlah barang yang dimuat dalam dua tas dan dua koper.
Penggeledahan diduga terkait penemuan Tim Puslabfor Mabes Polri berupa struk restoran Padang dari hasil identifikasi terhadap jenazah Muhammad Syarif.
"Sebelum melakukan aksinya, pelaku (M. Syarif ) diduga makan di rumah makan Padang. Dari struk yang ditemukan dia makan berdua dengan teman yang diduga turut mengantarkan pelaku," kata sumber tersebut.
M. Syarif melakukan aksi teror bom bunuh diri pada Jumat (15/4), di mesjid dalam Mapolresta Cirebon, sesaat menjelang pelaksaanan Shalat Jumat, usai khatib berkhutbah.
Sang pelaku tewas sekatika, sementara sejumlah jemaah, yang sebagaian besar anggota polisi mengalami cedera.(*)
(T.Y003/H-KWR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011