Informasi yang dihimpun dari warga sekitar yang rumahnya dikerumuni oleh ulat bulu, Esih (27) mengatakan, kejadian itu pertama kali terjadi pada Kamis, 21/4 lalu, awalnya jumlahnya tidak terlalu banyak namun lama kelamaan jumlahnya terus bertambah."Ulat bulu itu merayap mungkin jumlahnya mencapai ribuan," kata Esih kepada wartawan, Minggu.
Ia menambahkan, ulat bulu tersebut berasal dari pohon mangga yang ada disekitar rumahnya, selain mengerumuni pohon mangga, ulat tersebut juga merayap hingga ke dinding rumahnya.
"Untuk membasminya saya mencoba menyemprotkan anti serangga namun tidak mempan akhirnya terpaksa saya bakar ulat bulu itu. Selain itu, akibat serang ulat bulu ini dirinya meraskan gatal-gatal disekitar tubuhnya," tambahnya.
Lebih lanjut, bangkai ulat bulu yang sudah dibakarnya tersebut kemudian dikumpulkan yang jumlahnya mencapai tiga keranjang atau ribuan ekor.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna, Indra menuturkan, untuk mengantisipasi perkembangbiakan ulat bulu, ia terpaksa menebang tiga pohon mangga milik warga yang menjadi tempat bersarangnya ribuan ulat bulu tersebut.
"Selain menyemprot kami pun yang dibantu warga karang taruna menabang tiga pohon mangga yang menjadi tempat bersarangnya ulat bulu itu, dan kami menyemprotkan cairan anti serangga untuk mengantisipasi perkembangbiakan ulat bulu," tuturnya.
Ia menandaskan, setelah tiga pohon mangga itu ditebang, warga tidak menemukan lagi ulat bulu baik di pohon lainnya maupun di rumah atau halaman pemukiman warga. "Kami pun menyisir beberapa daerah khawatir menemukan kembali ulat bulu," tandasnya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011