Pembayaran kewajiban ini merupakan bukti komitmen tinggi APLN terhadap kreditur, sejalan dengan kebangkitan kembali sektor properti ditengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Agung Podomoro Land selalu menjunjung tinggi komitmen terhadap kreditur, konsumen dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Pembayaran bunga obligasi tepat waktu ini juga menjadi bukti bahwa fundamental perusahaan terus membaik," kata Corporate Secretary APLN Justini Omas dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Justini mengatakan keputusan pemerintah melakukan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah mendorong peningkatan aktivitas bisnis di berbagai unit usaha termasuk penjualan properti di berbagai proyek existing maupun baru.
Hingga triwulan III-2021, perseroan mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,91 triliun, naik dari periode sama 2020 sebesar Rp2,88 triliun. Pengakuan penjualan juga tercatat mencapai Rp2,19 triliun, tumbuh dibandingkan triwulan III-2020 sebesar Rp2,11 triliun.
Dalam periode ini, perseroan ikut mencatat laba kotor sebesar Rp1,02 triliun dengan margin laba kotor 34,9 persen. Total marketing sales APLN selama sembilan bulan pertama 2021 juga mencapai Rp1,33 triliun.
Dari total penjualan tersebut sebanyak 83 persen berasal dari penjualan properti di Podomoro Park Bandung, Podomoro City Deli Medan, Pakubuwono Spring, Grand Taruma (Karawang) dan Podomoro Golf View Cimanggis.
"Kami terus mempercepat pembangunan berbagai proyek properti untuk mengoptimalkan insentif PPN yang berlaku sampai Desember tahun ini. Ketersediaan unit-unit rumah susun siap huni juga mendorong penjualan APLN semakin tinggi. Ini terjadi seperti di proyek Podomoro City Deli Medan," kata Justini.
Sementara itu, kegiatan di berbagai pusat bisnis yang dikelola APLN, baik mall, trade mall dan perhotelan juga menunjukkan kenaikan pengunjung yang signifikan seiring dengan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 serta persyaratan penggunaan aplikasi peduli lindungi.
Namun, pada triwulan III-2021, APLN mencatat pendapatan berulang sebesar Rp713,40 miliar, atau turun dibandingkan periode sama 2020 senilai Rp776,58 miliar. PPKM ketat sepanjang triwulan III menjadi salah satu faktor penurunan tersebut.
Justini memastikan APLN akan memacu penjualan properti di berbagai daerah, termasuk proyek baru seperti Bukit Podomoro Jakarta pada triwulan IV-2021. Proyek hunian ini terletak di Jakarta Timur dengan total unit sebanyak 300.
"Penjualan Bukit Podomoro Jakarta sungguh luar biasa jika mengingat situasi yang masih pandemi saat ini. Kami optimis dengan pengalaman lebih dari setengah abad di industri properti nasional, Agung Podomoro Land dapat melewati tantangan dan situasi dinamis ini dengan baik," kata Justini.
Baca juga: Agung Podomoro Land kelola utang hadapi dampak pandemi
Baca juga: Pefindo naikkan peringkat utang APL jadi idBBB+
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021