Ambisi gerakan NII yang akan ditempuh dengan berbagai cara tersebut adalah mendirikan negara dengan dasar hukum dan UU Islam

Semarang (ANTARA News) - Gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang muncul saat ini mempunyai pola dan sasaran baru, kata peneliti terorisme di Indonesia, Noor Huda Ismail.

"Pola dan sasaran paham NII sekarang berbeda dengan zaman Kartosuwiryo dulu," kata peneliti yang juga menjabat Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian, di Semarang, Minggu.

Ia mengatakan, gerakan NII yang muncul sekarang memiliki pandangan imajiner bahwa mereka menginginkan suatu negara yang memiliki dasar negara dan undang-undang Syariat Islam sehingga dari pemikiran tersebut muncul sikap untuk menghalalkan segala cara.

Menurut dia, gerakan NII tidak pernah hilang atau mati karena kemunculan NII ini banyak cabang yang dideklarasikan dan maraknya aksi perjuangan jihad dengan melakukan teror bom yang mengakibatkan korban jiwa oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Ambisi gerakan NII yang akan ditempuh dengan berbagai cara tersebut adalah mendirikan negara dengan dasar hukum dan UU Islam," ujarnya yang juga dikenal sebagai penulis buku tersebut.

Ia mengungkapkan, ketertarikan sejumlah orang terhadap gerakan NII tidak lepas dari faktor latar belakang dari individu itu sendiri.

"Disadari atau tidak, kalangan muda yang dianggap kaum terpelajar sekarang menjadi sasaran utama perekrutan anggota gerakan NII dengan cara `mencuci otak` dan hal itu berbeda dengan zaman dulu," katanya.

Menurut dia, para perekrut anggota gerakan NII saat ini juga sudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman untuk menutupi pergerakan mereka dari aparat penegakn hukum di Indonesia.

"Untuk itu, semua pihak terutama generasi muda diimbau untuk mewaspadai gerakan NII yang sudah mengalami perkembangan ini," ujarnya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011