Dalam pernyataan mengenai kekhawatiran gelombang pendatang warga asing yang mengancam pasar kerja, Lee mengatakan Singapura membutuhkan 900.000 pekerja asing dengan izin kerja dua tahun, demikian lapor Xinhua-OANA.
"Mereka melakukan pekerjaan konstruksi dan pekerjaan berat, jenis pekerjaan yang tidak ingin dilakukan oleh warga Singapura," menurut laporan koran Strait Times dalam laman resminya, mengutip perkataan Lee.
Singapura terus membuka pintu untuk arus masuk terkendali pekerja asing dan mencoba untuk menarik bakat warga asing. Permasalahan itu diperkirakan akan menjadi topik sensitif dalam pemilihan umum yang akan dilakukan pada 7 Mei.
Lee juga mengatakan bahwa warga Singapura telah menetapkan pilihan yang tepat pada pemilu sebelumnya yang memilih pemerintah yang kompeten dan dapat diandalkan.
"Selama 12, 13 pemilu terakhir, bila warga Singapura telah salah memilih, kami tidak akan memiliki Singapura yang sekarang," katanya.
"Saya harap pemilu sekarang, para pemilih akan membuat pilihan yang benar."
Lee, seorang anggota parlemen sejak 1955, akan ikut serta dalam pemilihan umum tetapi sebagian besar akan membantu dengan memberikan saran kepada partainya yang berkuasa, Partai Aksi Rakyat (People`s Action Party), kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011