Surabaya (ANTARA News) - Surabaya Simpang Festival (SSF) mengawali perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-718 Kota Surabaya dengan menampilkan kolaborasi kegiatan seni dan budaya internasional yang digelar di Taman Apsari Jalan Gubernur Suryo, Sabtu malam.
Kreatif Konsep SSF 2011, Ranu Galur, mengatakan, perayaan festival tahun ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat asli Surabaya, melainkan juga perwakilan konsulat jenderal (konjen) di Surabaya, antara lain Jepang, Amerika, dan Korea.
"Kehadiran seni dan budaya internasional itu mewarnai dua hari perayaan SSF," ujarnya.
Selain menampilkan tarian tradisional, lanjut dia, setiap konjen juga akan menawarkan makanan khas negara mereka, sedangkan Surabaya sendiri menampilkan makanan khas Surabaya seperti kreco, lodeh, sate kool, dan sate panggul.
"Semua makanan itu bisa dinikmati di lokasi SSF," katanya.
Adapun konsep SSF, lanjut dia, adalah mempertunjukkan kesenian tradisional Surabaya yang tidak akan luntur dengan budaya barat.
Namun, dengan menggandeng budaya asing justru diharapkan sosialisasi tentang seni dan budaya Surabaya dapat tersampaikan luas hingga ke dunia internasional.
"Bangga akan budaya dan meningkatkan kesenian tradisional masing-masing jadi persaingan positif kan," tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut akan ada pertunjukan seni dan musik yang juga dilengkapi dengan wisata kuliner tradisional yang semua kegiatan dipusatkan di sekitar Taman Apsari.
"Ini salah satu brand kota Surabaya. Tidak perlu malu untuk melestarikan budaya kita," tambahnya.
Selain seni dan budaya, SSF 2011 juga diwarnai dengan pertunjukan musik band, keroncong kontemporer, video art, dan multimedia art karya anak muda Surabaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati menambahkan, event pembuka HUT Surabaya itu untuk menggiatkan kembali budaya dan seni di Surabaya.
"Ini bukti, budaya kita tidak tergerus zaman," katanya.
Untuk melestarikan budaya itu, lanjut Wiwiek, pihaknya mendukung budayawan dan seniman untuk terus berkreasi, salah satunya dengan menggelar kreatifitas yang tidak terputus pada kekhasan budaya asli di Surabaya.(*) (T.A052/E011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011