"Jumlah ini jika dilihat dari persentasenya memang sedikit, namun jika dilihat jumlahnya tentunya cukup besar juga karena mencapai 500 ribuan," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh di Medan, Sabtu.
Ia mengemukakan hal itu pada Seminar Nasional bertajuk "Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), Antara Idealitas dan Realitas" sekaligus memperingati 100 tahun KH Abdul Wahid Hasyim di Universitas Medan Area (UMA).
Menurut dia, salah satu persoalan yang masih dihadapi dalam dunia pendidikan, selain masalah akses, juga ditemukan masih banyaknya anak di usia sekolah dasar (SD) di Indonesia yang terpaksa harus putus sekolah.
Banyak hal yang menyebabkan mereka harus putus sekolah, salah satunya adalah karena permasalahan ekonomi. Ini adalah fakta yang terjadi saat ini dan persoalan ini harus terus kita sikapi bersama," katanya.
Menurut dia, setelah merdeka 66 tahun masih banyak anak SD yang putus sekolah dan tak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan. Selain masih tingginya jumlah siswa yang putus sekolah, jumlah perguruan tinggi juga relatif sedikit dibandingkan dengan negara lain.
"Perguruan tinggi kita belum dapat bersaing dengan perguruan tinggi negara lain. Ini adalah tugas kita bersama untuk membenahi, termasuk masih banyaknya jumlah calon mahasiswa yang tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena faktor ekonomi," katanya.
(KR-JRD/E011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011