Jakarta (ANTARA) - Pemilik bangunan kafe yang didirikan di atas saluran air di Kemang Utara, Bangka, diminta mempercepat pembongkaran bangunan tersebut.

Camat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Djaharuddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan, saat ini pemilik baru membongkar satu bangunan dari empat bangunan yang melanggar aturan.

"Saya suruh perbanyak itu tadi orangnya (pekerja) ke perwakilan pemilik. Karena jumlah tukang bangunan yang dipekerjakan untuk membongkar bangunan hanya lima orang," kata Djaharuddin.

Menurut dia, dengan hanya mengandalkan lima petugas, maka proses pembongkaran satu bangunan diperkirakan memakan waktu satu minggu sehingga target pembongkaran satu minggu pun akan sulit dicapai.

Padahal, sebelumnya Pemerintah Kota Jakarta Selatan memberikan tenggat waktu sepekan kepada pemilik bangunan kafe di atas saluran air di Jalan Kemang Utara, Mampang Prapatan, untuk melakukan pembongkaran bangunan secara mandiri.

Baca juga: Pemkot Jaksel telusuri bangunan sederet ruko yang di atas saluran
Baca juga: Pemkot Jaksel beri waktu sepekan bagi pemilik bongkar bangunan kafe

Djaharuddin mengatakan, pihaknya akan turun langsung membantu pembongkaran kafe tersebut jika tidak selesai dalam sepekan.

"Kita tetap kasih batas waktu. Satu minggu. Dalam sepekan harus sudah selesai," kata Djaharuddin yang menilai pemilik bangunan bersikap kooperatif ingin membongkar sendiri pada Kamis (25/11).

Setidaknya ada lima rumah toko (ruko) yang berdiri di atas saluran air kali Penghubung Bungur di Jalan Kemang Utara Nomor 33 RT 01/RW 04 Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan.

Dari lima ruko itu, dua bangunan di antaranya difungsikan sebagai kafe dan masing-masing satu ruko lainnya digunakan sebagai kantor, bengkel sepeda serta satu ruko tidak digunakan.
Baca juga: Pemilik bongkar bangunan kafe di atas saluran air di Jakarta Selatan
Baca juga: Ada lima ruko berdiri di atas saluran air di Kemang

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021