(Aksi teror) ingin diketahui secara luas, karena akan memberi dampak untuk perjuangan mereka

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar mengatakan tersangka, P menawarkan liputan siaran langsung kepada kamerawan televisi swasta, IF terkait rencana aksi teror bom di jalur pipa gas, Serpong, Tangerang, Banten.

"P menyampaikan akan ada rencana aksi teror kepada IF informasi untuk liputan," kata Boy di Jakarta, Sabtu.

P adalah tersangka yang diduga sebagai pelaku dan otak jaringan aksi teroris di jalur pipa gas, Summarecon Gading Serpong, Tangerang tersebut.

Boy menuturkan P seolah-olah memiliki info akan ada aksi teror sehingga ditawarkan agar IF mencari jaringan media televisi untuk meliput peledakan bom di Gading Serpong itu.

Perwira menengah kepolisian itu, menyebutkan P sempat bertemu IF dua kali sebelum rencana aksi teror berlangsung.

Boy menambahkan P banyak berkenalan dengan lingkungan media massa karena bekerja pada salah satu acara di stasiun televisi.

Lebih lanjut, penyidik menduga P memiliki gagasan agar aksi teror seolah-olah diliput televisi internasional.

"(Aksi teror) ingin diketahui secara luas, karena akan memberi dampak untuk perjuangan mereka," tutur Boy.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu, menjelaskan penyidik masih mendalami peranan IF terkait dugaan jaringan teroris.

Penyidik tidak akan melanjutkan proses hukum terhadap IF, jika tidak menemukan bukti keterkaitannya dengan jaringan teroris.

"Apakah ada hubungan timbal balik untuk dibayar atau kepentingan jihad," ucap Boy seraya menambahkan IF diduga bukan direkrut P, namun dimanfaatkan untuk mencari jaringan media internasional.

Hingga saat ini, polisi telah menangkap 20 orang yang diduga di berbagai wilayah, terkait rencana aksi teror dan penemuan bahan peledak di Gading Serpong, Kamis (20/4).
(S035*T014/A014)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011