Yudi (24) warga Palembang mengaku terpaksa mencari jalur alternatif untuk pulang ke rumahnya di kawasan Kenten, mengingat sejumlah ruas jalan digenangi air hingga mencapai lebih 50 centimeter.
"Kami terpaksa memilih jalan memutar untuk menghindari banjir, ternyata tidak ada jalan yang tak tergenang," kata dia.
Ia menjelaskan, mulai dari Jalan Kolonel H Barlian, Simpang Polda, Jalan Sudirman, dan sejumlah ruas jalan mengalami banjir.
"Ketinggian air sampai melewati knalpot mobil minibus kami," ujar dia lagi.
Yudi menyatakan, hampir setiap ruas jalan yang ia lalui ditemukan mobil dan motor yang mogok.
Akibatnya terjadi kemacetan lalu lintas di ruas jalan yang digenangi air tersebut, kata dia pula.
Warga Palembang lainnya, Riani (22), seorang perawat di RS Muhammad Hoesin Palembang, menyatakan bahwa hujan deras mengguyur kota itu sejak sebelum maghrib sampi mengakibatkan ruang tunggu ICU di rumah sakit tersebut kebanjiran.
Akibatnya petugas berupaya menyedot air, agar tidak masuk ke ruangan lain, kata dia lagi.
Pemkot Palembang secara rutin mengalokasikan dana sebesar Rp200 juta, untuk perawatan drainase dan kolam retensi dari APBD setempat.
Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Palembang, Apriadi S Busri, mengatakan perawatan drainase dilaksanakan secara rutin.
Namun memang belum bisa optimal mengingat Palembang memang sebagian besar berupa lahan rawa, kata dia. (SUS/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011