Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi, di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu, membesuk Mat Bei yang merupakan pendukung pasangan Cagub-Cawagub Jatim Khofifah Indar Parawansa - Mudjiono (Ka-Ji) dan menjadi korban carok pasca Pilgub Jatim ulang di Bangkalan.

Hasyim tiba di RSUD dr Soetomo pukul 15.00 WIB dengan didampingi Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar dan dua pengacara Mat Bei, yaitu Andi Muhammad Asrun dan Muhammad Ma`ruf Syah.

"Saya menyesalkan insiden itu. Sebagai orang tua, saya berharap kejadian serupa tak terulang lagi," kata Hasyim yang juga pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang itu tampak sedih.

Menurut dia, carok di Bangkalan disebabkan birokrasi yang berpihak kepada salah satu pasangan. "Keberpihakan birokrasi terhadap salah satu calon pada Pilgub Jatim bisa menimbulkan kerawanan sosial," katanya.

Ia mengaku telah mengungkapkan hal itu jauh hari sebelum Pilgub Jatim digelar. "Sebagai orang tua, saya sejak dulu telah mengingatkan bahwa ketidaknetralan birokrasi akan menimbulkan kerawanan sosial," katanya.

Saat ditanya soal penanganan kasus carok itu, mantan Cawapres Pemilu 2004 itu menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada tim pengacara Mat Bei.

"Seharusnya, jabatan itu bisa diraih dengan cara yang santun, bukan cara kekerasan seperti ini," katanya.

Mat Bei adalah warga Desa Pandan Lajeng, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan. Salah satu tokoh masyarakat setempat itu menjadi korban carok yang dilakukan klebun (kepala desa) bernama Sanatan pada Kamis (22/1) atau sehari setelah Pilgub Jatim ulang pada Rabu (21/1).

Namun, karena luka yang sangat parah di tangannya, maka ia kini dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya. (*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009