Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berharap ke depan semakin banyak pelaku usaha berorientasi ekspor di Tanah Air seiring dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan perseroan secara berkelanjutan.
Sejak 2015, Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan Republik Indonesia itu telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada hampir 1.000 pelaku usaha berorientasi ekspor di beberapa kota di Indonesia melalui kegiatan Coaching Program for New Exporters (CPNE).
Corporate Secretary LPEI Agus Windiato dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan, hingga saat ini sebanyak 75 pelaku usaha telah berhasil melakukan ekspor perdana setelah mengikuti pelatihan CPNE.
Baca juga: LPEI harapkan pelaku UMKM manfaatkan Dasbor Ekspor Nasional
"Diharapkan dengan pelatihan ini dapat membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produk, membuka peluang pasar sehingga mereka memiliki standar mutu untuk masuk dan bersaing di pasar internasional. Ke depannya kami berharap akan semakin banyak pelaku usaha Indonesia yang dapat melakukan ekspor," ujar Agus.
Upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong pemulihan dan pergerakan ekonomi Indonesia mendapat dukungan penuh melalui kolaborasi lintas lembaga yang menggelar program pelatihan bagi pelaku usaha khususnya yang berorientasi ekspor.
LPEI bersinergi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan lembaga terkait lainnya memberikan pelatihan berkesinambungan sebagai rangkaian dari kegiatan CPNE.
Baca juga: Pembiayaan ekspor LPEI bantu UMKM bertahan saat pandemi
Kegiatan pelatihan dan pendampingan yang tidak berbayar itu diberikan kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor selama satu tahun di wilayah tertentu guna meningkatkan kapasitas hingga mencetak eksportir baru berkualitas tinggi.
Pada 2021, LPEI melalui kegiatan CPNE sudah memberikan pendampingan dan pelatihan di beberapa kota, yaitu Medan, Surakarta, Denpasar, Kendal, Demak, Manado dan Bandung dengan mayoritas pelaku usaha di sektor makanan dan minuman, craft, furnitur, rempah dan komoditi kopi.
Direktur Pelaksana LPEI yang membidangi sektor UKM Maqin U. Norhadi menambahkan, sinergi dan berkolaborasi antar instansi baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan dapat menciptakan suatu ekosistem ekspor yang kuat dan berdaya saing.
"Salah satu bentuk kolaborasi dan sinergi LPEI bersama Kementerian Keuangan RI, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Luar Negeri RI, Kemenkop UKM RI adalah Rumah Ekspor yang berlokasi di Kantor Cabang LPEI Surakarta yang ditujukan untuk menawarkan solusi dalam melakukan kegiatan berorientasi ekspor," ujar Maqin.
Ia berharap sinergi yang terjalin tersebut semakin kuat menopang laju ekspor Indonesia ke mancanegara, dan slogan #LokalyangMendunia menjadikan produk Indonesia dan kegiatan ekspornya semakin kokoh menjangkau dunia.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021