"Meskipun mereka melakukan pengeboman, umat Kristen jangan berkecil hati, apalagi takut."

Purbalingga (ANTARA News) - Jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purbalingga, Jawa Tengah, pada misa Jumat meskipun ada ancaman bom di sejumlah gereja di Tanah Air, mereka mendoakan para teroris agar terbuka mata hatinya menuju kebaikan.

Doa tersebut mereka panjatkan dalam kebaktian Jumat Agung di GKJ Purbalingga yang dipimpin pendeta Rudiarto Budi Prasetyo, S.Th.

Menurut Rudiarto, doa tersebut bertujuan agar para pelaku teroris terbuka mata hatinya dan kembali ke jalan yang benar.

Dalam hal ini, kata dia, pelaku terorisme yang selama mengancam di Indonesia, termasuk kepada umat Kristiani dapat dibukakan pintu mata hatinya.

Selain itu, lanjutnya, para teroris diharapkan dapat memahami sebuah pluralisme yang ada di masyarakat.

"Meskipun mereka melakukan pengeboman, umat Kristen jangan berkecil hati, apalagi takut. Meskipun gereja akan rusak, tetapi gereja yang ada di hati umat Kristen tak akan runtuh dan rapuh oleh ancaman bom sekali pun," katanya.

Menurut dia, dalam kebaktian yang diikuti sekitar 2.000 jemaat tersebut mengambil tema "Kasih-Nya Menjulang Nyata" dengan materi khotbah mengambil bacaan dari kitab Yohanes 19 ayat 1-19 dan ayat 42.

Ia mengatakan, kasih Tuhan yang begitu besar membuat umat manusia tidak akan menyerah, meskipun di bawah tekanan dan tantangan kehidupan duniawi.

"Kasih Tuhan justru semakin besar dan berkembang pada anak-anak Tuhan. Gereja juga akan tumbuh di hati masing-masing manusia, sehingga tak akan hilang meski jemaat harus menghadapi ancaman bom sekali pun," kata Rudiarto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011