Karachi (ANTARA News) - Jumlah korban dari ledakan bom yang mengoyak sarang judi ilegal di kota pelabuhan Karachi, selatan Pakistan, meningkat menjadi 19 orang, dengan lebih dari 40 orang lain terluka, kata beberapa pejabat.

Masih belum jelas apakah ledakan yang terjadi di kompleks perjudian terbesar kota itu, the Rummy Club, merupakan tindakan kriminal atau ulah kelompok fanatik agama di kota yang rawan kekerasan tersebut, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri kepada AFP.

"Tiga orang meninggal karena luka yang diderita di rumah sakit semalam, jadi berjumlah 19 orang," kata Sharfuddin Memon seraya menambahkan bahwa lebih dari 40 orang sedang dirawat rumah sakit, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.

"Kami menyelidiki bila serangan tersebut disebabkan oleh persaingan antar kelompok kriminal atau merupakan tindakan main hakim sendiri dari kelompok fanatik," kata Memon.

Polisi menjelaskan bahwa bom yang digunakan kecil, terdiri dari dua kilogram bahan peledak, tetapi angka korban tinggi karena ruang judi sedang penuh saat meledak.

Karachi merupakan kota penghubung ekonomi Pakistan, tempat perdagangan saham dan "penyambung nyawa" untuk ekonomi negara yang tertekan oleh inflasi dan pengendapan investasi asing.

Tetapi kota yang luas dan berpenduduk 16 juta jiwa ini rawan pembunuhan etnis dan sekte, kejahatan dan penculikan.

Karachi juga tegang secara politik dan ada perselisihan mendalam antara penduduk mayoritas penutur Urdu dan pendatang etnis Pashtun dari barat laut.(*)

KR-IFB/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011