Sleman (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum berhasil menindak kasus korupsi besar dan justru melakukan korupsi halus.
"KPK saya sebut justru korupsi halus karena selama ini dalam operasionalnya boros luar biasa," katanya di rumahnya Pandeansari, Desa Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat.
Ia mengatakan, saat dia menjabat Ketua MPR, tujuan pembentukan KPK adalah membongkar kasus-kasus korupsi besar, namun KPK malah hanya mengejar dan menindak kasus korupsi kelas kecil.
"Padahal dalam operasionalnya KPK mengeluarkan anggaran ratusan miliar, namun kasus yang ditangani hanya korupsi kecil-kecil saja, sehingga yang didapat dengan yang dikeluarkan justru lebih besar pengeluaran. Ini yang dimaksud korupsi halus," katanya.
Menurut dia, KPK seharusnya menjadi kekuatan baru dalam penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"KPK ini selama ini sudah banyak dikagumi masyarakat dalam penanggulangan korupsi. Masyarakat mengagumi itu harus jadi pendorong KPK dalam bekerja," katanya.
Amien mengatakan, tidak optimalnya KPK tak lepas dari carut-marutnya bangsa Indonesia, yakni tindakan para pemimpin bangsa yang sering bersandiwara.
"KPK itu sandiwara puncaknya, karena pemborosan itu tadi. Makanya, KPK harus membuktikan dengan mengungkap kasus korupsi kelas kakap, kasus Gayus, kasus Century dan yang lain," katanya.
Amin berharap peralihan kepemimpinan 2014 benar-benar memilih pemimpin nasional yang tegas serta memahami aksara dan jiwa Pancasila dan UUD 45.
"Kita tunggu 2014 mendatang saja, pemimpin besok harus berani mengambil kebijakan, tegas dan tidak tergantung dengan asing. Selama kita tunduk dengan IMF maupun asing, maka negara kita akan tetap carut-marut begini," katanya.(*)
ANT
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011