Dalam menghadapi kompetisi untuk mendapatkan investasi yang semakin ketat seperti saat ini, pemerintah memberikan sistem fiskal yang fleksibel dan kompetitif untuk menjamin investor mendapatkan return yang kompetitif
Badung (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah memberikan dukungan fiskal yang fleksibel dan bersaing untuk menjamin investor industri minyak dan gas (migas) di Indonesia mendapatkan imbalan hasil yang kompetitif.
"Dalam menghadapi kompetisi untuk mendapatkan investasi yang semakin ketat seperti saat ini, pemerintah memberikan sistem fiskal yang fleksibel dan kompetitif untuk menjamin investor mendapatkan return yang kompetitif," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konvensi internasional IOG 2021 yang dipantau di Badung, Bali, Senin.
Menteri Arifin menegaskan pemain energi global memiliki peluang besar untuk tidak hanya berpartisipasi dalam industri migas Indonesia, tetapi juga mengambil kesempatan untuk turut ikut serta dalam pengembangan bisnis transisi energi dan penurunan karbon.
Stimulus investasi juga terus menerus akan dievaluasi agar Indonesia dapat memenangkan kompetisi, sehingga target peningkatan produksi dapat direalisasi.
Baca juga: Hulu migas masuk investasi yang diperhitungkan pemerintah pada 2022
Untuk mendukung tujuan tersebut, Kementerian ESDM juga menyusun rancangan kerja dan inisiatif beserta komitmen dari sektor energi dan sumber daya mineral guna mendukung industri migas dan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
"Masukan dan inisiasi dari semua stakeholder akan membantu rancang bangun yang bermanfaat dan menguntungkan semua pihak," kata Menteri Arifin.
Sepanjang Januari sampai September 2021 realisasi investasi minyak da gas di Indonesia telah mencapai 9,07 miliar dolar AS atau 56,67 persen dari target tahun ini sebesar 16,81 miliar dolar AS.
Secara rinci capaian itu terdiri dari realisasi investasi hulu migas sebesar 7,65 miliar dan realisasi investasi hilir migas mencapai 1,42 miliar dolar AS.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan proaktif mendesain kebijakan dan regulasi untuk bisa memicu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ataupun perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan pengeboran sumur migas untuk lebih condong ke Indonesia.
"Formulasi ini yang sekarang kami lagi bangun termasuk di dalamnya insentif. Kami targetkan ke depan investasi hulu migas itu sekitar 15-16 miliar dolar AS," ujar Bahlil.
Baca juga: Pemerintah Indonesia tegaskan tak akan meninggalkan industri migas
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021