Banda Aceh (ANTARA News) - Mapolresta Banda Aceh masih mendata sekitar 100 orang pengukut Millata Abraham, satu aliran yang dinyatakan sesat berdasarkan peraturan gubernur provinsi itu, sebelum mereka kembali ke Islam dengan pengucapan kalimat sahadat di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat.

Data kepolisian menyebuitkan ada 344 orang yang terpengaruh masuk ke aliran Millata Abraham, namun yang sudah hadir ke Mapolresta untuk disyahadatkan kembali lebih 100 orang, dan 60 persen diantaranya adalah wanita.

Para pengikut aliran tersebut akan disyahadatkan kembali oleh ulama dari Majelis Permusawaratan Ulama (MPU) Aceh dan Kota Banda Aceh yang disaksikan Gubernur Irwandi Yusuf dan anggota Muspida.

Sementara di sekitar Masjid Raya Baiturrahman yang berjarak sekitar 800 meter dari Mapolresta terlihat aparat kepolisian berjaga-jaga.

Pensyahadatan kembali tersebut difasilitasi oleh jajaran Polda Aceh untuk kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya (taubat) melalui pengucapan syahadat.

"Upacara mensyahadatkan kembali itu akan kami lakukan secara massal, dan bekerja sama dengan MPU/MUI setempat sebelum shalat Jumat," kata Kapolda Aceh Irjen (Pol) Iskandar Hasan.

Ratusan orang yang telah terlanjur menjadi pengikut aliran Millata Abraham itu didatangkan dari berbagai kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa dan mayoritas penduduknya adalah muslim, dan mereka bersedia kembali ke ajaran Islam sebenarnya.

"Kami hanya berperan memfasilitasi mereka. Sementara yang mensyahadatkan mereka kembali keajaran Islam sebenarnya adalah para ulama," katanya.

Ketika ditanya sejumlah tokoh aliran Millata Abraham yang saat ini dalam pengamanan pihak kepolisian, Kapolda menjelaskan bahwa proses hukum tetap dilakukan.

"Proses hukum tetap, namun itu semua akan dipelajari apakah mereka akan menjalani tahanan rumah atau kota setelah ucapan syahadat kembali di hadapan ulama dan masyarakat. Kalau setelah mereka kembali ke jalan benar, maka soal sanksi hukuman akan dilihat kembali," kata dia.

Yang paling penting, Kapolda mengimbau masyarakat tidak bertindak secara sendiri-sendiri dalam mengatasi masalah aliran sesat, apalagi sampai menjurus kepada tindakan anarkis.

"Semua itu adalah suadara-saudara kita dan mari bersama-sama kita kembalikan mereka ke ajaran yang sebenarnya. Tidak perlu tindakan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. Kami akan bekerjasama dengan pemerintah dan ulama untuk mengatasi aliran sesat tersebut," kata Iskandar Hasan.

(A042/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011