Washington (ANTARA) - Petugas kesehatan Amerika Serikat belum memberlakukan persyaratan baru menyangkut penyaringan atau penelusuran, untuk menangani COVID-19 varian Omicron yang baru ditemukan, terhadap para penumpang dari wilayah bagian selatan Afrika.
Penemuan kasus COVID-19 varian Omicron pertama kali di Afrika Selatan telah mendorong pemerintahan Biden untuk membatasi perjalanan dari wilayah selatan Afrika.
Mulai Senin, Amerika Serikat akan melarang sebagian besar pelancong asing dari Afrika Selatan dan tujuh negara Afrika bagian selatan lainnya dalam upaya untuk mengekang penyebaran varian Omicron, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada Jumat (26/11).
Namun, pembatasan perjalanan itu tidak melarang penerbangan dan tidak berlaku untuk warga negara AS dan penduduk tetap AS yang sah.
Sampai larangan perjalanan dimulai pukul 12:01 (waktu setempat) pada Senin, sejumlah penerbangan dari Afrika Selatan masih terus membawa warga negara asing.
Penumpang maskapai penerbangan yang memasuki Amerika Serikat dari luar negeri sudah dikenakan persyaratan vaksinasi dan tes COVID-19 yang ketat oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Akan tetapi, para penumpang umumnya tidak dipantau oleh petugas kesehatan setelah mereka meninggalkan penerbangan dan tidak diharuskan untuk mengikuti tes COVID-19 setibanya di Amerika Serikat.
Baca juga: Varian COVID-19 Omicron terdeteksi di makin banyak negara
Hampir semua warga negara asing yang memasuki AS perlu menunjukkan bukti telah divaksin untuk dapat masuk, tetapi warga Amerika tidak perlu menunjukkan status vaksinasi untuk kembali ke negara mereka.
Dua maskapai penerbangan AS yang terbang langsung ke Johannesburg, Delta Air Lines dan United Airlines, pada Jumat mengatakan bahwa mereka tidak merencanakan perubahan apa pun untuk rute penerbangan Afrika Selatan-AS setelah varian Omicron ditemukan.
Para pelancong yang telah divaksin lengkap harus memberikan bukti tes COVID-19 negatif yang diambil dalam waktu tiga hari setelah keberangkatan mereka, tetapi mereka yang belum divaksin lengkap harus menunjukkan hasil tes negatif COVID dalam satu hari saat kedatangan.
CDC belum menanggapi permintaan komentar tentang bagaimana persyaratan hasil tes COVID itu dijalankan atau apakah CDC akan mengeluarkan persyaratan tambahan sejak munculnya varian Omicron yang mendorong pembatasan perjalanan ke AS dari sejumlah negara.
Sejauh ini, tidak ada kasus COVID varian Omicron yang diidentifikasi di Amerika Serikat, kata CDC pada Jumat (26/11). Namun, pakar penyakit menular Dr. Anthony Fauci pada akhir pekan mengatakan bahwa varian Omicron kemungkinan besar sudah ada di Amerika Serikat.
Baca juga: Varian Omicron menyebar, Jepang akan perketat kontrol perbatasan
CDC pada Jumat berharap untuk dapat mengidentifikasi varian Omicron itu, yang juga disebut B.1.1.529, dengan cepat jika muncul di Amerika Serikat.
Maskapai United Airlines saat ini mengoperasikan lima penerbangan antara kota Newark dan Johannesburg setiap minggu. Sementara, Delta mengoperasikan tiga penerbangan dari Johannesburg ke Atlanta.
Dua penerbangan dari Afrika Selatan yang mendarat di Belanda pada Jumat (26/11) membawa 13 penumpang yang terjangkit COVID varian Omicron, kata pihak berwenang Belanda pada Minggu (28/11).
Kasus-kasus COVID varian Omicron sedang ditemukan di sejumlah negara di seluruh dunia.
Kasus varian Omicron di Belanda termasuk di antara 61 kasus positif COVID-19 dari sekitar 600 penumpang di dua penerbangan.
Seorang juru bicara maskapai KLM, yang merupakan cabang Belanda dari grup Air France-KLM, mengatakan para penumpang dalam penerbangan itu memiliki hasil tes negatif atau menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik pesawat di Cape Town dan Johannesburg.
Sumber: Reuters
Baca juga: Belanda akan umumkan temuan kasus varian Omicron
Baca juga: Pemerintah larang kunjungan 11 negara cegah importasi Omicron
Cegah varian Omicron, RI tutup pintu masuk bagi sejumlah negara
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021