Beijing (ANTARA) - Sekitar 1,42 juta warga China bersaing ketat memperebutkan 31.200 posisi sebagai pegawai negeri sipil setempat untuk formasi tahun 2021.

Jumlah pelamar PNS tahun ini meningkat 40 persen dibandingkan tahun lalu, demikian Badan Pelayanan Sipil Nasional (NCSA) dikutip media setempat, Senin.

Para pelamar PNS telah menjalani tes selama dua jam pada Minggu (29/11) pagi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait matematika, logika, analisis, dan pengetahuan umum.

Tiga jam berikutnya adalah ujian menulis esai hingga sore hari.

Di antara posisi yang lowong di 75 instansi pusat dan 23 instansi cabang, persaingan paling ketat adalah posisi di Prefektur Ngari, Daerah Otonomi Tibet, dengan gaji dan peningkatan karier yang lebih menjanjikan.

Rekrutmen tersebut menguntungkan para lulusan perguruan tinggi karena ada 21.000 posisi bagi mereka.

Sementara itu, pemerintah pusat juga telah mengeluarkan kebijakan preferensial untuk posisi ujung tombak pelayanan masyarakat akar rumput.

Kualifikasi di 8.700 posisi institusi di daerah terpencil di wilayah barat China dipermudah dibandingkan dengan daerah lain.

Selain itu, preferensi untuk lebih dari 2.800 posisi diberikan kepada perangkat desa, tenaga sukarelawan, dan pensiunan tentara yang pernah bertugas lebih dari lima tahun di dinas kemiliteran.

Pelaksanaan ujian PNS digelar dengan menerapkan protokol kesehatan anti-COVID-19 secara ketat.

Para pelamar yang mengikuti tes di beberapa tempat, seperti Beijing, Shanghai, dan Jiangsu, harus menunjukkan hasil negatif tes PCR yang berlaku dalam 48 jam terakhir.

Baca juga: Rekor, dua juta orang daftar CPNS di China

Baca juga: Untuk pertama kalinya China rekrut PNS dari Hong Kong dan Makau

Desa Wangjiazhai jadi pelopor pembangunan hijau di Kawasan Baru Xiongan, China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021