"Presiden dalam rapat kerja di Bogor dan hari ini telah memerintahkan seluruh jajaran TNI/Polri dan segenap masyarakat untuk peduli, untuk bekerja sama, bersinergi melakukan pengamanan serentak di seluruh Indonesia."

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengumumkan status pengamanan siaga satu untuk mengantisipasi gangguan keamanan pada perayaan Paskah di seluruh Indonesia.

Usai rapat kabinet terbatas bidang politik dan keamanan di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Kamis, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, mengatakan bahwa status siaga satu itu berlaku sejak Kamis malam sampai Sabtu (23/4).

"Presiden dalam rapat kerja di Bogor dan hari ini telah memerintahkan seluruh jajaran TNI/Polri dan segenap masyarakat untuk peduli, untuk bekerja sama, bersinergi melakukan pengamanan serentak di seluruh Indonesia. TNI dan Polri mulai pagi ini sudah dalam keadaan siaga satu di semua tempat-tempat yang sudah ditentukan," jelas Djoko.

Menurut dia, status pengamanan siaga satu itu berlaku di seluruh tempat peringatan dan kegiatan ibadah, tempat-tempat keramaian, wisata, serta tempat berkumpulnya wisatawan asing di seluruh Indonesia.

Presiden juga menginstruksikan seluruh aparat intelijen pada setiap tingkatan untuk melakukan koordinasi terpadu dan bekerja sama secara intensif di semua daerah.

Para kepala daerah juga diminta oleh Kepala Negara untuk berkoordinasi secara intensif guna meningkatkan pengawasan dan antisipasi terhadap ancaman gangguan keamanan wilayah di masing-masing.

"Harus terpadu aparat intelijen dan pemerintah di daerah. Tokoh-tokoh mayarakat, agama, dan lembaga swadaya masyarakat, maupun komunitas-komunitas lain. Media massa untuk bersatu padu bersama melakukan deteksi dini dan aksi dini untuk menangkap aksi terorisme," ujar Djoko.

Pemberlakuan status siaga satu itu, menurut dia, semata untuk kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah pada rangkaian peringatan Hari Paskah.

Rapat kabinet terbatas yang dihadiri juga oleh Wakil Presiden Boediono, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, serta jajaran menteri polhukam Kabinet Indonesia Besatu II digelar secara mendadak oleh Presiden Yudhoyono karena sebelumnya tidak dijadwalkan dalam agenda harian Kepala Negara.

Menurut Djoko, rapat itu dilakukan untuk merespon aksi-aksi terorisme yang saat ini kembali terjadi. Dalam rapat tersebut, Presiden menerima laporan terkini dari Kapolri tentang penanganan kasus-kasus terorisme.

Djoko pun kembali mengimbau masyarakat membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan wilayah masing-masing dengan cepat melaporkan hal-hal mencurigakan kepada pihak keamanan tedekat.
(T.D013*F008/R014)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011