Kudus (ANTARA News) - Sebuah truk tangki bermuatan 5.000 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, Kamis (21/4) sekitar pukul 14.15 WIB, menyeruduk enam sepeda motor dan menyebabkan delapan orang menderita luka.
Menurut Kapolres Kudus AKBP Raden Slamet Santoso didampingi Kasat Lantas AKP Umbar Wijaya, kecelakaan tersebut terjadi di Jalur Pati-Kudus kilometer 7 di Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo Kudus.
"Meskipun melibatkan enam sepeda motor, tidak ada korban meninggal dalam kejadian tersebut," ujarnya.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, katanya, kejadian berawal ketika truk tangki yang dikemudikan Trisno Sujarwoko (32) asal Kelurahan Perbalan, Kecamatan Semarang Utara dengan tujuan Tuban, Jawa Timur, melaju dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam dari Semarang menuju Tuban.
Ketika sampai di TKP, tiba-tiba dari arah selatan muncul sepeda motor Yamaha V75 bernomor polisi K 3021 B yang dikemudikan Munir (55) berboncengan dengan anaknya Najib (20) warga Dukuh Kauman, Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kudus, hendak menyeberang jalan.
"Sopir truk berupaya menghindari sepeda motor yang memotong jalan, dengan membuang haluan ke arah kanan," ujarnya.
Naas, ketika truk belum sempat kembali ke jalur kiri dari arah berlawanan muncul lima sepeda motor yang jaraknya sudah berdekatan, sehingga tabrakan tak terelakkan.
Lima sepeda motor yang melaju dari arah timur masing-masing Yamaha Mio K 3035 LP, Kawasaki Kaze K 5942 WB, Honda Supra X K 4170 NK, Honda Grand Astrea K 3127 SA, dan Yamaha Jupiter K 3492 MS.
Salah seorang pengendara Yamaha Mio, Supriyanto (29) asal Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, mengalami luka berat dan dirawat di ICU RSU Mardi Rahayu, sedangkan pengendara lain mengalami luka-luka tidak terlampau parah, dua diantaranya menjalani rawat inap.
Pengendara sepeda motor Yamaha V75 yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, hanya mengalami luka ringan dan menjalani rawat jalan.
Untuk mengungkap penyebab kecelakaan, Polres Kudus masih melakukan penyelidikan.
Salah seoran warga sekitar, Nur Hamid mengungkapkan, kecelakaan berawal ketika pengendara Yamaha V75 keluar dari gang hendak menyeberang jalan tanpa memperhatikan kondisi arus lalu lntas.
"Saat menyeberang, ternyata ada kendaraan besar pengangkut BBM melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan sedang," ujarnya.
Akibat jarak antara truk tangki dengan sepeda motor yang menyeberang terlalu dekat, katanya, tabrakan tidak bisa dihindari meskipun pengemudi truk berusaha menghindar.
Sopir truk Trisno Sujarwoko mengaku, berupaya membanting kanan karena berupaya menghindari tabrakan maut dengan pengendara motor Yamaha V75.
"Jika tidak membanting kemudi ke kanan, kemungkinan pengendara motor yamaha V75 bisa terlindas. Hanya saja, dari arah berlawanan muncul iringan enam kendaraan bermotor, sehingga tabrakan tak teralakkan, meskipun kecepatan di bawah 50 kilometer per jam," ujarnya.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011