Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh lebih dari satu persen mencapai level terendah hampir dua bulan pada awal perdagangan Senin, memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, karena kekhawatiran atas kasus varian baru virus corona Omicron memukul pemulihan ekonomi memicu aksi jual luas.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek australia anjlok 1,36 persen menjadi diperdagangkan pada 7.180,3 poin, level terendah sejak 1 Oktober, setelah turun 1,73 persen pada perdagangan Jumat (26/11/2021).
Australia pada Minggu (28/11/2021) mengkonfirmasi dua kasus varian baru Omicron, menempatkan rencana pembukaan kembali negara itu dalam bahaya, karena semakin banyak negara melaporkan jenis yang sangat menular, dan memicu kekhawatiran ancaman terhadap pemulihan ekonomi.
Ketiga indeks utama AS membukukan penurunan satu hari terbesar dalam beberapa bulan pada Jumat (26/11/2021), sementara harga minyak anjlok 10 dolar AS per barel menandai penurunan satu hari terbesar sejak April 2020.
Sektor perbankan Australia merosot 2,0 persen mencapai level terendah sejak akhir April, sehingga membebani indeks acuan.
Pemberi pinjaman "Empat Besar" negara itu juga melemah, dengan Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank masing-masing kehilangan 2,2 persen.
Saham sektor perjalanan jatuh ke posisi terendah multi-bulan, dengan perusahaan manajemen perjalanan Flight Center Travel Group, Webjet dan Corporate Travel Management terpuruk antara 6,0 persen hingga11 persen, sementara maskapai penerbangan Qantas Airways terperosok 6,0 persen.
Saham-saham energi menderita kerugian paling banyak, merosot sebanyak 4,7 persen ke level terendah sejak 21 September.
Minyak mendapatkan kembali lebih dari 3 dolar AS di awal perdagangan Asia, tetapi perusahaan minyak besar termasuk Woodside Petroleum, Santos dan Oil Search kehilangan antara 5,0 persen dan 7,0 persen.
Melawan sentimen yang lemah, pengembang lithium Vulcan Energy terangkat sebanyak 3,2 persen, setelah menandatangani kesepakatan pasokan lima tahun, dengan pembuat mobil Belanda Stellantis NV.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru juga melemah 0,8 persen menjadi diperdagangkan pada 12.533,83 poin.
Westpac dan Australia and New Zealand Banking Group mencatat kerugian paling besar dalam indeks, sementara perusahaan logistik Mainfreight Ltd turun lebih dari 2,0 persen.
Baca juga: Saham Australia ditutup anjlok, varian baru membuat investor bingung
Baca juga: Saham Australia dibuka melemah, berada dijalur rugi mingguan ketiga
Baca juga: Saham Australia berakhir menguat, indeks ASX 200 terkerek 7,90 poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021