kategori program pemerintah Provinsi Banten yang paling mendesak untuk diselesaikan adalah sembako murah

Tangerang (ANTARA) - Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) menyebutkan berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah mengungkapkan Provinsi Banten dinilai berhasil dalam menangani dan menanggulangi pandemi COVID-19 di wilayahnya.

Direktur Eksekutif KPN, Adib Miftahul melalui keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Minggu mengatakan hasil survei sebanyak 63 persen masyarakat Banten menyatakan puas pada kinerja Gubernur Banten Wahidin Halim dalam menangani pandemi COVID-19.

"Jumlah angka persentase 63,1 persen responden menyatakan puas dan 11,6 persen menyatakan sangat puas. Sementara 17,0 persen menyatakan tidak puas dengan pelayanan kesehatan," katanya.

Ia menuturkan, selain responden yang menyatakan puas, terdapat juga 17,0 persen yang menyatakan tidak puas dengan pelayanan kesehatannya.

Namun, menurutnya, hal yang membuat respon positif dari masyarakat Banten terhadap penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19 itu karena adanya gerak cepat dari Gubernur Banten dalam mengambil keputusan, yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Gubenur No. 38 Tahun 2020, tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai ipaya pencegahan dan pengendalian virus corona.

"Dan tingkat kepuasan masyarakat Banten terhadap kinerja Wahidin Halim itu menjadi modal yang sangat baik dan berpeluang besar kembali meraih jabatan sebagai Gubernur Banten di 2024 mendatang," tuturnya.

"Pergub dan Perda ini dianggap oleh responden sebagai komitmen Pemerintahan Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Wahidin Halim, dalam menekan jumlah penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat," tambahnya.

Kemudian, untuk pelayanan kesehatan sendiri, lanjut Adib, hanya mendapatkan presentase 6.8 persen sebagai kategori program Pemerintah Provinsi Banten paling mendesak untuk diselesaikan.

"Dari hasil survei yang kami lakukan, kategori program pemerintah Provinsi Banten yang paling mendesak untuk diselesaikan adalah sembako murah. Di mana ada 17.9 persen responden menginginkan progam tersebut dilaksanakan," ungkapnya.

Ia mengatakan, dalam kegiatan survei yang dilakukan oleh pihaknya itu, dilakukan dalam rangka menilai kinerja Pemerintahan Provinsi Banten yang dipimpin oleh Wahidin Halim sebagai kepala daerah menjelang berakhirnya masa jabatan Gubenur di Mei 2022 mendatang.

Dari hasil survei, 58.4 persen responden menyatakan kinerja Pemerintah Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Wahidin Halim, berjalan dengan baik.

Sedangkan, 36.4 persennya lagi menyatakan buruk. Tentu saja hal ini perlu menjadi perhatian dari Wahidin Halim selaku Gubenur Provinsi Banten, mengingat wabah pandemi COVID-19 bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi seluruh kepala daerah di Indonesia. Bukan hal yang mudah menjalankan roda pemerintahan di tengah kondisi pandemi yang meluluhlantakkan sektor lain seperti ekonomi dan kesejahteraan. Namun demikian, Wahidin Halim berhasil meningkatkan kepercayaan publik di mana 58,4 persen responden menilai kinerja Gubenur Banten Wahidin Halim berjalan Baik dan 3,9 persen menyatakan sangat baik. Tentu ini dapat menjadi catatan bagus untuk Wahidin," kata dia.

Adapun dalam survei tersebut berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 November 2021 dengan 800 responden, menggunakan metode multistage random sampling (MRS). Margin of Error (MoE) 2,5 persenpada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan dengan metode wawancara langsung oleh tim lembaga KPN. Responden merupakan warga Banten.
Baca juga: Mensos ajak warga Banten perangi narkoba karena masuk peringkat enam
Baca juga: Golkar Banten apresiasi kepemimpinan Airlangga lampaui prediksi survei
Baca juga: BPBD Banten imbau nelayan dan pelayaran waspada gelombang tinggi

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021