Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Polres Sukabumi mengerahkan sejumlah personelnya untuk membantu penanggulangan bencana banjir di tiga kampung di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Personel yang kami kerahkan ini untuk membantu warga yang terdampak banjir, meskipun tidak ada korban jiwa pada bencana ini tetapi beberapa warga harus kehilangan pendapatannya sebagai petani karena lahan pertanian rusak diterjang banjir," kata Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah di Sukabumi, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari Polres Sukabumi bencana banjir akibat meluapnya Sungai Cibuni yang dipicu hujan deras yang mengguyur hampir sepanjang hari terjadi di Kampung Bandungsari RT 01/02, Desa Rambay.
Baca juga: Banjir masih merendam sembilan kecamatan di Kapuas Hulu
Banjir ini menutup ruas Jembatan Cisentul sepanjang 6,5 meter dan lebar 6 meter yang mengakibatkan akses lalu lintas terganggu dikarenakan sebagian ruas jalan terendam air dengan ketinggian rata-rata 50 cm, namun masih bisa dilalui kendaraan roda dua berkecepatan rendah.
Dampak lainnya, beberapa area lahan persawahan terendam air setinggi 30 cm. Adapun luas lahan yang terdampak sekitar tiga hektare yang seluruhnya merupakan sawah milik warga.
Selanjutnya, banjir merendam Kampung Cilimus RT 01/02, Desa Rambay akibatnya Jembatan Cilimus sepanjang delapan meter dengan lebar enam meter terendam air setinggi 30 sampai 50 cm. Sama seperti lokasi terdampak sebelumnya, akses lalu lintas terganggu namun masih bisa dilewati berbagai jenis kendaraan. Sementara sekitar empat hektare sawah di kampung ini terendam air dengan ketinggian sekitar 30 cm.
Baca juga: 142 warga mengungsi dari banjir di Hulu Sungai Tengah Kalsel
Lokasi lainnya yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Cibuni yakni Kampung Cidolog, Desa Calincing. Titik banjir terparah berada di Jembatan Cipicung yang ketinggian air mencapai 40 cm.
Dampak akibat terendamnya jembatan yang memiliki panjang enam meter dan lebar lima meter sama sekali tidak bisa dilalui seluruh jenis kendaraan bermotor. Bahkan, Polres Sukabumi dan Polsek Tegalbuleud terpaksa menutup sementara akses perhubungan tersebut.
Sama seperti dua lokasi sebelumnya, banjir di kampung ini juga merendam lahan pesawahan seluas 3,5 hektare dengan ketinggian air mencapai 30 cm.
Baca juga: Wagub Jabar: Banjir di Garut diduga karena resapan air terganggu
"Anggota kami dari Polsek Tegalbuleud telah disiagakan di lokasi-lokasi yang terdampak banjir dan mengirim personel dari Polres Sukabumi untuk membantu proses penanggulangan bencana," tambah Dedy.
Sementara, Kapolsek Tegalbuled Iptu Deni Miharja mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi banjir di beberapa lokasi berbeda antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Meskipun saat ini banjir sudah berangsur surut dan hujan deras pun sudah reda, pihaknya tetap bersiaga karena cuaca sewaktu-waktu bisa berubah dengan cepat.
"Kami mewaspadai terjadinya banjir susulan apalagi hujan deras bisa turun kapan saja dan memicu meningkatnya debit air Sungai Cibuni sehingga mengakibatkan banjir," katanya.
Selain di Kecamatan Tegalbuleud, banjir pun terjadi di beberapa titik di Kecamatan Ciemas dan Simpenan. Tidak ada korban jiwa pada bencana ini dan untuk kerugian masih dalam pendataan.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021