Kebumen (ANTARA News) - Empat dari 13 korban bentrok warga dengan TNI terkait klaim lahan latihan militer di Pantai Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, masih dirawat di rumah sakit setempat.

Mereka adalah Surip Supangat (38), Mustofa (65), Ilyas (40), dan Martijo (30), semua warga Desa Setrojenar, hingga Kamis, masih di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen.

"Yang sembilan sudah boleh pulang secara bertahap selama dua hari terakhir," kata Direktur RSUD Kebumen dr Suprayitno.

Mereka yang sudah boleh pulang adalah Bajuri (15), Aris Panji (50), Mulyanto (23), Sanwardi (29), Syamsudin (28), Kusriyanto (29), Kasantri (19), Samirin (34), dan Ahyadi (43).

Ia menjelaskan, telah melaporkan 13 pasien itu kepada Bupati Kebumen, Buyar Winarno, terkait dengan biaya perawatan mereka.

"Biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerintah kabupaten," ucapnya.

Bila mereka yang telah pulang tetapi masih mengeluh sakit, menurut dia, bisa kontrol kesehatannya baik di puskesmas maupun rumah sakit setempat.

Surip yang juga Kepala Desa Setrojenar mengaku, masih sakit di badannya akibat bentrok Sabtu pekan lalu.

Ia mengaku saat bentrok sedang bekerja di sawahnya dan dipukuli tentara ketika hendak meredakan situasi.

Masyarakat setempat, katanya, menginginkan bisa bercocok tanam di daerah itu, seperti pendahulunya.

Ia mengemukakan, warga tidak menginginkan tempat itu sebagai tempat latihan militer, melainkan menjadi lahan pertanian dan pariwisata.

Surip mengaku telah berusaha mencegah masyarakat tidak anarkis, tetapi justru menjadi korban bentrokan itu.

"Kami juga menyadari tugas negara yang diemban TNI. Apalagi saya sebagai kades tidak memusuhi TNI," ujarnya lirih.(*)

M029*M028/C004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011