Cianjur (ANTARA) - Jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, putus akibat terbawa arus Sungai Cibuni yang tiba-tiba meluap karena hujan turun deras dengan intensitas tinggi, sehingga pihak BPBD Cianjur, mengarahkan warga ke jalur alternatif.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Labis Wibowo saat dihubungi, Minggu mengatakan akibat putusnya jembatan gantung tersebut, aktifitas warga terhambat karena selama ini, jembatan menjadi jalur tercepat waga untuk sampai ke Kecamatan Kadupandak atau sebaliknya menuju Kecamatan Cijati.
"Jembatan putus akibat derasnya air sungai yang mengikis tebing pondasi jembatan di wilayah Kadupandak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun aktifitas warga terhambat," katanya.
Saat ini petugas dibantu relawan masih melakukan pendataan dan mengarahkan warga untuk mengunakan jalan alterntif meski jarak tempuh menjadi lebih lama dan jauh. Pihaknya langsung berkordinasi dengan dinas terkait, untuk memperbaiki atau membangun jembatan baru.
"Kami sudah berkordinasi dengan desa, kecamatan hingga dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk segera mencarikan solusi agar aktifitas warga dapat berjalan normal, terutama aktifitas perekonomian yang sangat terdampak dengan cara memperbaiki atau membangun jembatan baru," katanya.
Ia menambahkan, hingga akhir tahun, curah hujan yang turun masih cukup tinggi dengan intensitas lama, merata di seluruh wilayah Cianjur, sehingga warga terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir dan longsor untuk esktra hati-hati dan waspada, serta segera mengungsi jika melihat tanda alam.
"Kami juga siagakan ribuan relawan di masing-masing desa dan kecamatan untuk segera mengungsikan warga, jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Baca juga: Warga tiga desa terisolir akibat jembatan putus
Baca juga: Jembatan penghubung antar kampung putus akibat banjir
Baca juga: Jembatan putus, ratusan siswa di Cianjur libur sekolah
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021