Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik 20 poin menjadi Rp8.620 dari sebelumnya Rp8.640 per dolar.
Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Kamis mengatakan, rupiah akan dapat mencapai level Rp8.600 per dolar AS apabila Bank Indonesia (BI) tidak menahan pergerakan mata uang itu.
Faktor positif dari regional yang masih berlanjut pendorong utama bagi pelaku pasar untuk membeli rupiah, ujarnya.
Menurut Farial Anwar, pergerakan rupiah pada dua pekan lalu yang cenderung dalam kisaran sempit menunjukkan bahwa mata uang itu sebenarnya akan bergerak naik yang didukung oleh faktor positif di pasar internal cukup kuat mendukungnya.
Namun rupiah tertahan oleh isu global yang negatif sehingga posisi hanya berkisar antara Rp8.660-Rp8.670 per dolar, ujarnya.
Ia mengatakan, Indonesia yang dinilai masih merupakan pasar menarik oleh pelaku asing mengakibatkan mereka masih bertahan dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan investasi jangka pendek.
"Kami memperkirakan peluang rupiah untuk kembali naik pada sore nanti masih cukup besar," katanya.
Apalagi pelaku pasar lokal, lanjut dia masih menunggu lebih lanjut laporan kinerja emiten kuartal pertama 2011 yang akan dipublish pada awal bulan depan.
Karena itu peluang rupiah untuk bisa meliwati angka Rp8.600 per dolar AS sangat besar, ucapnya.
Menurut dia, kinerja keuangan emiten pada kuartal pertama 2011 diperkirakan tetap memberikan nilai positif yang makin mendorong pelaku asing bermain di pasar.
"Kami optimis pasar uang dan pasar saham pada awal bulan depan diserbu pelaku pasar," ucapnya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011