Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan Rp500 miliar untuk proses reintegrasi sedikitanya 3.000 orang mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
"Rancangan program reintegrasi itu sudah dipersiapkan. Pemerintah akan membentuk sejenis badan yang diketuai gubernur untuk menangani proses reintegrasi tersebut," kata Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Sofyan Djalil usai penyerahan Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) NAD 2006 untuk Provinsi NAD, di Banda Aceh, Senin.
Dijelaskan, para Kepala Dinas/Badan akan dimasukkan sebagai anggota dalam struktur organisasi yang menanggani program reintegrasi mantan anggota GAM.
Dana reintegrasi mantan anggota GAM senilai Rp500 miliar itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2006.
"Alokasi APBN itu belum termasuk dana reintegrasi mantan GAM yang bersumber dari bantuan internasional dan lembaga lain," tambahnya.
Sesuai butir-butir yang terdapat dalam nota kesepahaman (MuO) antara GAM dan Pemerintah, maka alokasi dana reintegrasi itu akan diperuntukkan antara lain untuk memperbaiki infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan membangun kembali rumah-rumah yang terbakar akibat konflik bersenjata, kata Menteri.
Lebih lanjut, Sofyan Djalil menjelaskan program reintegrasi mantan anggota GAM itu diharapkan bisa selesai selama tiga tahun, terhitung sejak 2005.
Terkait dengan pelaksanaan pembangunan kembali NAD pasca bencana alam gempa dan tsunami, Menteri Kominfo mengharapkan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) agar bekerja lebih cepat lagi untuk 2006.
"Jika pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca bencana alam itu terkendala sulitnya bahan baku, maka kita berharap jika perlu BRR juga dapat mendirikan pabrik-pabrik mini untuk memproduksi material bangunan di Aceh," kata di.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006